Main Article Content
Abstract
Pengujian menjadi fase penting dalam System Development Life Cycle (SDLC) karena disetiap pengembangan perangkat lunak adanya bug tidak bisa dihindari. Dalam pengujian sistem apalagi yang memiliki cakupan luas, terdapat ratusan test case yang harus dieksekusi. Untuk mempermudah pengeksekusian dan menghindari human error selama pengujian, diperlukan bantuan automation testing tools. Banyak tools yang dapat digunakan untuk pengujian web, seperti tools populer Selenium dan yang terbaru yaitu Playwright. Untuk mengetahui penggunaan Playwright sebagai alat automasi terbaru, dilakukan percobaan pengujian Playwright dan menganalisis perbandingan dengan Selenium. Disimpulkan bahwa Playwright lebih cocok diimplementasikan oleh penguji yang baru mengenal automation test karena kemudahan dalam penggunaannya. Adapun Selenium lebih mudah diimplementasikan oleh penguji yang terbiasa dengan pengujian automasi dan memiliki skills pemrograman handal. Skills tersebut diperlukan untuk pembuatan script test dan pengintegrasian dengan tools lain.
Keywords
Pengujian Automasi
Playwright
Selenium