Main Article Content

Abstract

This research aims to analyze the factors that motivate a person to perform fraud. These factors include, organizational justice, internal control, compliance compensation, and information asymmetry. The research data obtained from the results of questionnaires collection of 52 respondents who are employees of Bank Perkreditan Rakyat Bank Bantul, Yogyakarta Special Region. Hypothesis testing in this research using multipleregression model with SPSS software. The results of this research indicate that organizational justice and internal control significantly negatively affect the motivation to perform fraud. Compliance suitability does not affect the motivation to perform fraud. Information asymmetry has a significant positive effect on the motivation to perform fraud. Company leaders or equals are expected to continue to maintain and maintain justice organization that has been formed in the company. The company is also expected to always enforce an effective internal control system and continue to evaluate the internal control system that has been operating in the company. In addition, the provision of information should be balanced in accordance with the needs so that no use of excessive information that can motivate someone to commit fraud.

Keywords

motivation to perform fraud organizational justice internal control compensation suitability information asymmetry

Article Details

References

  1. Albrecht, W. S., C. O. Albrecht, C. C. Albrecht, dan M. F. Zimbelman. 2012. Fraud Examination. South-Western: Cengage Learning.
  2. Aranta, P. Z. 2013. Pengaruh moralitas aparat dan asimetri informasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (studi empiris pemerintah kota Sawahlunto. Jurnal Akuntansi 1 (1): 160. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
  3. Arens, A. A., R. J. Elder, dan M. S. Beasley. (2012). Auditing and assurance services: an integrated approach (14th ed.). Boston: Prentice Hall.
  4. Bank Indonesia. 2016. Statistik perbankan. Diakses dari https://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/bpr-konvensional/kelembagaan/Default.aspx.
  5. Bologna, J. 1993. Handbook of corporate fraud: prevention, detection, and investigation. Boston: Butterworth-Heinemann.
  6. Cressey, D. R. 1953. Others people money, a study in the social psychology of embezzlement. Montclair: Patterson Smith.
  7. Delfi, T., R. Anugerah, dan A. A. A. 2014. Pengaruh efektifitas pengendalian internal dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi (survey pada perusahaan BUMN cabang Pekanbaru). JOM FEKON 1 (2): 1–17.
  8. Faisal, M. 2013. Analisis fraud di sektor pemerintahan kabupaten Kudus. Accounting Analysis Journal 2 (1): 67–73. https://doi.org/ISSN 2252-6765.
  9. Fauzan. 2014. LPS: 90% bank dilikuidasi akibat kecurangan pemilik. Koran SINDO, 2014. Diakses dari https://daerah.sindonews.com/read/937888/151/lps-90-bank-dilikuidasi-akibat-kecurangan-pemilik-1418701642.
  10. Folger, R., dan R. Cropanzano. 1998. Organizational justice and human resource management. Thousand Oaks, California: SAGE Publications, Inc.
  11. Ghozali, I. 2005. Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  12. Ghozali, I., dan H. Latan. 2015. Partial least squares konsep, teknik dan aplikasi menggunakan program smartPLS 3.0. Edisi kedua. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
  13. Hamdani, R., dan A. R. Albar. 2016. Internal controls in fraud prevention effort: a case study of an Islamic finance bank. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia 20 (2): 127–135.
  14. Hamdani, R., Kumalahadi, dan D. Urumsah. 2017. The classification of corruption in indonesia: a behavioral perspective. SHS Web of Conferences 10002.
  15. Hariandja, M. T. E. 2007. Manajemen sumber daya manusia: pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, dan peningkatan produktivitas pegawai. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
  16. Herman, L. A. 2013. Pengaruh keadilan organisasi dan sistem pengendalian intern terhadap kecurangan (studi empiris pada kantor cabang utama bank pemerintah di kota Padang). 1–21. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
  17. Ikatan Akuntan Indonesia. n.d. PSA no. 69 tentang pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit laporan keuangan.
  18. Lembaga Penjamin Simpanan. 2016. Bank yang dilikuidasi. 2016. Diakses dari http://www.lps.go.id/bank-yang-dilikuidasi.
  19. Mustikasari, D. P. 2013. Persepsi pegawai dinas se-kabupaten Batang tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kecurangan (fraud). Semarang, Universitas Negeri Semarang.
  20. Nurgiyantoro, B., Gunawan, dan Marzuki. 2004. Statistik terapan: untuk penelitian ilmu-ilmu sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  21. Pemerintah Republik Indonesia. 1998. Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU no. 7 tahun 1992 tentang perbankan.
  22. Puspasari, N., dan E. Suwardi. 2012. Pengaruh moralitas individu dan pengendalian internal terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi: studi eksperimen pada konteks pemerintahan daerah. Simposium Nasional Akuntansi XV, Banjarmasin, 20-23 September 2012. Diakses dari http://sna.akuntansi.unikal.ac.id/makalah/102-SIPE-38.pdf.
  23. Puspitadewi, P., dan S. A. Irwandi. 2012. Hubungan keadilan organisasional dan kecurangan pegawai dengan moderating kualitas pengendalian internal. The Indonesian Accounting Journal 2 (2): 159–172. https://doi.org/10.14414/tiar.v2i02.93.
  24. Samsuni. 2017. Manajemen sumber daya manusia. Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan 17 (1): 113-124.
  25. Schott, W. R. 2003. Financial accounting theory. 3rd edition. Toronto: Prentice Hall.
  26. Simanjuntak, N. S. T. 2013. Pengaruh keefektifan pengendalian intern bidang akuntansi dan pengembangan mutu karyawan terhadap pencegahan kecurangan akuntansi di perusahaan. Universitas Sumatera Utara.
  27. Sriyana, J., H. Yogi, dan M. Syamsudin. 2014. The budget misallocation mechanism in Indonesia's bureaucracy. International Journal of Business and Management Study 1 (2): 26–30.
  28. Tuanakotta, T. M. 2013. Audit berbasis ISA (international standards on auditing). Jakarta: Salemba Empat.
  29. Wicaksono, A. 2014. Banyak BPR dilikuidasi karena curang? Kompas.com, 2014. Diakses dari https://ekonomi.kompas.com/read/2014/05/16/0717201/Banyak.BPR.Dilikuidasi.karena.Curang.
  30. Wijaya, A. L., dan Y. Suswandari. 2014. Analisis perbedaan tingkat likuiditas BPR konvensional dan BPR syariah guna mengetahui tingkat kesehatan keuangan bank perkreditan rakyat (studi pada bpr di kabupaten Magetan dan Ponorogo). Jurnal LPPM 2 (2): 55–62.
  31. Wilopo. 2006. Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi: studi pada perusahaan publik dan badan usaha milik negara di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 21–26 Agustus 2006.
  32. Yendrawati, R., dan K. A. Paramitha. 2014. Pengaruh keadilan organisasi terhadap motivasi melakukan kecurangan dengan kualitas pengendalian internal sebagai variabel moderating. Inovasi dan Kewirausahaan 3 (1): 49–59.
  33. Yesiriani, M. dan I. Rahayu. 2017. Deteksi financial statement fraud: Pengujian dengan fraud diamond. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia 2 (1): 49-60.