Main Article Content

Abstract

Quorum sensing adalah suatu bentuk komunikasi bakteri yang membantu mengatur perilaku koloni bakteri. Quorum sensing merupakan mekanisme komunikasi berdasarkan ekspresi gen dan populasi bakteri yang mempengaruhi perkembangan biofilm, pompa effluks, produksi toksin, dan faktor virulen lainnya. Quorum sensing inhibitor mengurangi patogenisitas organisme, mengurangi sifat virulen organisme, dan membantu sistem imun untuk membersihkan infeksi bakteri. Quorum sensing inhibitor dapat dikombinasi dengan antibiotik untuk membersihkan patogen yang persisten. Minyak atsiri kulit batang Krangean (Litsea cubeba) diketahui dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan pembentukan biofilm Streptococcus mutans. Karena quorum sensing berperan dalam pembentukan biofilm maka dilakukan penelitian aktivitas daya antiquorum sensing kulit batang  Krangean terhadap Pseudomonas aeruginosa. Penentuan kadar hambat minimal dari ekstrak n-heksan, etil asetat, dan metanol dilakukan dengan metode mikrodilusi. Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa ekstrak etil asetat merupakan ekstrak yang paling aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa dengan kadar hambat minimal 8µg/µl. Ekstrak aktif  etil asetat kemudian diuji daya antiquorum sensing dengan metode sumuran. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak aktif etil asetat dengan loading sampel 25 mg per sumuran, memiliki aktivitas antibakteri dan hambatan produksi pioverdin. Senyawa aktif diidentifikasi dengan KLT kemudian dilakukan uji bioautografi.  Active compound group was unable to be determined by TLC then bioautography assay. Golongan senyawa yang terdapat di dalam ekstrak etil asetat yaitu alkaloid dan fenolik.

 

Keywords

Krangean Pseudomonas aeruginosa quorum sensing

Article Details