Main Article Content

Abstract

Perkebunan sawit telah menjadi perkebunan terbesar di Indonesia, salah satunya terdapat di Kabupaten Kuantan Singingi Propinsi Riau. Berdasarkan data, lahan perkebunan kelapa sawit yang terdapat di kabupaten ini seluas 116.527 Ha dengan hasil produksi 429.453 ton/tahun, dan akan dihasilkan limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) sebesar 85.890,6 ton/tahun. Salah satu pemanfaatan TKKS adalah sebagai bahan baku briket dapat menjadi alternatif untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil. Hasil penelitian menunjukkan kualitas briket TKKS dengan kadar perekat 60% memiliki nilai kalor tertinggi yaitu 5914,81 kal/g, kadar abu 12,36%, kadar volatile matter 12,15%, kadar karbon terikat 63,99%, kadar air terendah 11,50% dan laju pembakaran 0,0476 g/dt. Setelah dibandingkan dengan SNI 01-6235-2000 semua briket berbagai variasi perekat memenuhi standar nilai kalor tetapi belum ada satupun briket yang memenuhi standar kadar abu, sedangkan pada parameter volatile matter hanya pada briket dengan 60% dan 65% perekat yang telah sesuai dengan standar. Kata Kunci : Briket, Energi Alternatif, Perekat Nasi dan TKKS.

Article Details