Main Article Content

Abstract

Erupsi Gunungapi Merapi di tahun 2010 memberikan dampak salah satunya adalah kerusakan bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan dan menginventarisasi kerugian bangunan serta memberikan rekomendasi kebijakan rehabilitasi dan rekonstruksi tempat tinggal dan fasilitas permukiman, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis penginderaan jauh dan sistem informasi geografis serta survey lapangan. Data dasar menggunakan Citra IKONOS, Citra ASTER dan Citra Geo eye-1. Hasil penelitian menunjukkan 3245 buah bangunan mengalami kerusakan berat hingga hancur, semuanya di Kecamatan Cangkringan. Wilayah ini direkomendasikan PVMBG menjadi Kawasan Rawan Bencana III Merapi. Penelitian merekomendasikan Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman untuk melakukan relokasi warga dengan pendekatan persuasif dan sistematis berbasis sosial budaya, dengan sistem bedol dusun/kampung, penyediaan wilayah tujuan relokasi yang sesuai dengan wilayah asal, sistem tukar lahan, dan penyediaan fasilitas yang memadai. Rehabilitasi dan rekonstruksi juga perlu memperhatikan penyediaan fasilitas lingkungan permukiman antara lain fasilitas air bersih, fasilitas air limbah dan MCK, fasilitas pengelolaan sampah, fasilitas ruang publik, serta fasilitas jalan dan drainase.

Keywords

Erupsi Gunungapi Merapi Kerusakan Bangunan Rehabilitasi dan rekonstruksi Kabupaten Sleman

Article Details