Main Article Content

Abstract

Pemilihan susunan pemotongan dalam proses pemotongan suatu objek/bahan baku sangat berpengaruh
terhadap sisa hasil pemotongan. Susunan yang tidak optimal akan menyebabkan bahan yang terbuang tidak
minimal. Masalah ini dapat dipecahkan menggunakan FFD (First Fit Decreasing) salah satu algoritma
sederhana dan paling efektif. Algoritma ini tidak menjamin mendapatkan solusi yang optimal namun dengan
metode ini dapat dihasilkan solusi yang dapat diterima dengan cepat. Penelitian ini menganalisis penggunaan
algoritma hybrid ant colony untuk mengoptimasi susunan potongan objek, kemudian akan dilakukan
perbandingan hasil solusi yang dihasilkan dengan hasil solusi yang menggunakan algoritma FFD. Penelitian
ini menggunakan algoritma ant colony optimization digabungkan dengan algoritma local search. Pada awalnya
algoritma ant colony optimization akan menghasikan suatu solusi awal setelah itu digunakan local search untuk
mengoptimasi solusi awal tersebut. Hanya semut terbaik yang dapat mengupdate pheromone trail yang
digunakan untuk iterasi selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma FFD jauh lebih cepat
dibandingkan algoritma hybrid ant colony optimization, walaupun stock yang digunakan lebih besar.
Parameter yang paling berpengaruh dalam algoritma hybrid ant colony adalah parameter nilai stock (k),
dimana nilai k=2 dapat menghasilkan solusi yang optimal. Selain itu parameter jumlah semut dan iterasi juga
mempengaruhi terhadap solusi yang dihasilkan.

Kata Kunci: ffd (first fit decreasing), ant colony, local search

Article Details