Main Article Content

Abstract

Modifikasi pH air penyuling pada proses ekstraksi nilam secara destilasi uap telah dilakukan. Daun nilam yang digunakan berasal dari Banjamegara, Jawa Tengah. Variasi pH air penyuling yang digunakan yaitu 7, 9, 10 dan 12 diperoleh melalui penambahan NaOH 1 N. Komponen minyak nilam dianalisis menggunakan GC-MS. Hasil analisis menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri nilam dengan menggunakan air penyuling pH 7,9, 10 dan 12 masing-masing yaitu 1,232 %, 1,717 %, l,071% dan 0,420 % dari penyulingan 2 kg nilam kering dengan metode destilasi uap. Hasil uji fisika menunjukkan karakteristik minyak atsiri nilam dengan pH air penyuling 7, 9, 10 dan 12 yaitu berwarna kuning kecoklatan (jernih), berwarna kuning kecoklatan (keruh), berwarna kuning kecoklatan (keruh) dan merah kecoklatan. Nilai indeks bias masing-masing yaitu 1,505, 1,504, 1,504 dan 1,506. Hasil uji berat jenis dari masing-masing minyak nilam yaitu 0,962, 0,963,0.967 dan0,978.

Komponen utama minyak atsiri nilam yang diperoleh dari penyulingan dengan air pH 7 yaitu alpha-guaiene (14,12 %), seychellene (8,16 %), alpha-patchoulene (5,94 %) Delta-guaiene (15,42 %), dan patchouli alcohol (34,5 %). Sedangkan minyak atsiri nilam dengan air penyulingan pada pH 9 yaitu alpha-guaiene (14,56 %), seychellene (7,97 %), alpha-patchoulene (5,89 %) Delta-guaiene (15,78 %), dan patchouli alcohol (35,62 %). Pada pH 10 dan 12 tidak terdeteksi adanya patchouli alcohol. Penelitian ini menunjukkan minyak nilam dengan kandungan patchouli alcohol tertinggi diperoleh dari hasil penyulingan dengan air penyuling pH 9.

Keywords

minyak nilam destilasi uap pH GC-MS

Article Details

How to Cite
Setiyowati, H., & Fitri, N. (2018). Peningkatan Kualitas Minyak Nilam Dengan Modifikasi pH Air Penyuling. INDONESIAN JOURNAL OF CHEMICAL RESEARCH, 1(1), 18–25. https://doi.org/10.20885/ijcr.vol1.iss1.art3