Main Article Content

Abstract

Harga jual susu yang rendah pada industri pengolahan susu merupakan indikasi lemahnya bargaining
power peternak sebagai pemasok. Peristiwa ini terjadi karena adanya monopsoni di pasar. Untuk
mengantisipasi hal tersebut dilakukan diversifikasi produk susu segar ke susu pasteurisasi.
Pada penelitian ini, sistem kontrol kualitas dioperasikan dalam dua bagian yaitu dimensi kualitas produk
seperti performansi, feature, keandalan, konformasi, durability, kemampuan pelayanan, estetika, kualitas yang
dirasakan yang dipentingkan oleh konsumen dan menentukan suhu pasteurisasi. Sistem dimplementasikan
dengan Fuzzy Inference System (FIS) dan Jaringan Syaraf Tiruan (JST).
Kaidah IF-THEN rule untuk semua dimensi kualitas produk memberikan hasil 390.625 kombinasi. Dalam
makalah ini, membahas tiga dimensi kualitas yaitu performansi, feature dan keandalan yang memberikan hasil
125 kombinasi IF THEN-rule. Suhu pasteurisasi diidentifikasi dengan jaringan syaraf tiruan, yang diestimasi
dengan Root Mean Square Error (RSME) dan memberikan hasil 0.0066. Data prediksi suhu pasteurisasi
diidentifikasi sebagai bentuk data variabel sehingga dalam melakukan pengolahan data dengan bagan kendali
maka bagan kendali yang dipilih adalah bagan kendali X. Dua kriteria tersebut memberikan kontribusi dalam
menentukan perencanaan kualitas susu pasteurisasi
Keywords: Pasteurisasi, Fuzzy Inference System, Jaringan Syaraf Tiruan, Root Mean Square Error.

Article Details