Main Article Content

Abstract

Persoalan utama dalam manajemen persediaan darah di PMI adalah masih
kurangnya supply darah yang bisa disediakan oleh PMI untuk melayani permintaan resipien,
sehingga sering terjadi resipien harus mencari donor pengganti. Hal ini disebabkan
diantaranya karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan donor darah dan
kurang terintegrasinya pengelolaan data stok diantara PMI cabang, sehingga proses subsidi
silang kurang cepat bisa dilaksanakan.
Dalam tulisan ini diusulkan model manajemen persediaan darah yang mengadopsi
kosep supply chain management yang membawa konsekuensi baru yaitu bahwa distributor
(bank darah RS) dan resipien sebagai cutomer serta LSM, pendonor, dan masyarakat umum
(kandidat pendonor) sebagai supplier harus ikut menjadi perhatian sistem manajemen selain
supply chain internal antar PMI cabang .
Untuk mendukung terlaksananya model tersebut dengan baik dikehidupan nyata,
diajukan requirement dari Sistem Informasi berbasis WEB yang menyediakan fasilitas untuk
pengambilan keputusan, pencatatan transaksi operasional, jaminan integritas data,
komunikasi antar pihak, maupun komunikasi publik. Sebuah situs yang dipakai bersama oleh
semua pihak yang wajib mengelola maupun yang peduli dengan persediaan darah nasional,
diharapkan meningkatkan tingkat ketersediaan darah sekaligus sifat sosial dari bangsa ini.
Kata kunci: darah, persediaan, SCM, sistem informasi.

Article Details