Main Article Content

Abstract

The 2004 national election will give us such different discourse about our national leader July2004. This is the time to that the people will choose their own president and the vice president. This is, can be seen as a good achievement from the perspective of constitutional law. By choosing their national leader directly, the can determine who will be responsible to run the government in the following five years. The weakness of the old presidential election is that the aspiration of representatives may different from the people aspiration, as a result, people will have a president who actually they don’t want. Through direct presidential election, not only the president will be more legitimated, but also, more national stability will be gained.

Article Details

Author Biography

Moh. Mahfud MD

Menyelesaikan pendidikan S-1 di FH UII, 1983. S-2 lulus dari Pasca Sarjana UGM tahun 1989. S-3 lulus dari Pasca Sarjana UGM tahun 1993. Kini menjadi Guru Besar FH UII. Pernah menjadi Pembantu Dekan Fakultas Hukum, Pembantu Rektor I, dan Direktur Pasca Sarjana di Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta, dan Rektor Universitas Islam Kediri. Di pemerintahan pernah menjadi Plt. Staf Ahli Mentri Negara Urusan HAM kemudian menjadi Deputi Negara Urusan HAM Bidang Perencanaan Hukum dan Perundang-undangan. Pada tahun 2000 diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan pada tahun 2001 Menteri Kehakiman dan HAM
How to Cite
MD, M. M. (2016). Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Secara Langsung Persperktif Politik dan Hukum Tata Negara. Unisia, (51), 17–26. https://doi.org/10.20885/unisia.vol27.iss51.art3