Main Article Content

Abstract

Hidrosol adalah produk samping distilasi minyak atsiri. Dalam dunia industri, keberadaan hidrosol tidaklah diperhatikan untuk rendemen minyaknya. Hidrosol merupakan cairan emulsi dari minyak yang terikat oleh molekul air. Dalam penelitian ini, hidrosol dipisahkan dengan tujuan untuk mendapatkan minyak yang dapat meningkatkan rendemen minyak atsiri.

Pemisahan hidrosol dilakukan dengan metode elektrolisis. Dengan adanya elektron yang mengalir dari anoda, diharapkan agar tegangan antarmuka dari minyak dan air dalam hidrosol dapat terpisahkan. Metode elektrolisis dilakukan dengan 4 (empat) tahapan: identifikasi senyawa minyak hasil distilasi, elektrolisis hidrosol, optimasi elektrolisis hidrosol, dan identifikasi senyawa kimia minyak hasil elektrolisis. Minyak hasil distilasi diuji dengan GC-MS untuk dijadikan sebagai pembanding/standar. Elektrolisis hidrosol dilakukan dengan 3 (tiga) variabel, yakni jenis elektroda, waktu elektrolisis, dan besar tegangan. Optimasi dilakukan dari perlakuan eletrolisis hidrosol yang optimal. Minyak hasil elektrolisis diuji kembali dengan GC-MS dan dibandingkan dengan standar untuk melihat kualitasnya.

Hasil elektrolisis menyatakan bahwa jenis elektroda yang paling baik adalah seng. Waktu elektrolisis optimal dengan menggunakan seng terjadi pada waktu 60 menit dengan besar tegangan 20V. Minyak hasil elektrolisis dengan elektroda seng hasil optimasi memberikan kualitas minyak yang lebih baik dari minyak hasil distilasinya. Hal ini dinyatakan secara kuat dari kadar patchouli alcohol dalam minyak hasil elektrolisis yaitu 36,40%, sedangkan dalam minyak hasil distilasi yakni 33,46%. Kadar patchouli alcohol mengalami kenaikan hingga 0,08%.

Article Details

Author Biographies

Arief Dharmawan, Universitas Islam Indonesia

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Tasyrifatur Rahmah, Universitas Islam Indonesia

Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
How to Cite
Said, A., Harti, R., Dharmawan, A., & Rahmah, T. (2015). PEMISAHAN HIDROSOL HASIL PENYULINGAN MINYAK ATSIRI DENGAN METODE ELEKTROLISIS UNTUK MENINGKATKAN RENDEMEN MINYAK. Khazanah: Jurnal Mahasiswa, 7(2). https://doi.org/10.20885/khazanah.vol7.iss2.art6

References

  1. Badan Standardisasi Nasional. SNI 06-2385-2006. Minyak Nilam.
  2. Brady, J.E. 1999. General Chemistry Principles and Structure. Jakarta: Binarupa Aksara.
  3. Hobir dan Nuryani, Y. 2003. Plasma Nutfah Tanaman Atsiri. Bogor: Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat.
  4. Isfaroiny, R. dan Mitarlis, 2005. Peningkatan Kadar Patchouli Alcohol Pada Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth) Dengan Metode Distilasi Vakum. Skripsi. Surabya: Fakultas MIPA UNESA.
  5. Khabibi, J. 2011. Pengaruh Penyimpanan Daun Dan Volume Air Penyulingan Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Kayu Putih. Skripsi. Bogor: Departemen Hasil Kehutanan. Fakultas Kehutanan, IPB.
  6. Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI-Press.
  7. Sastrohamidjojo, H. 2004. Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  8. Setiawan, E. 2007. Pengaruh Fermentasi Terhadap Rendemen dan Kualitas Minyak Atsiri Dari Daun Nilam. Skripsi. Bogor: Departemen Farmasi, IPB.
  9. Sudaryanti, T dan Sugiharti, E. 1990. Budidaya dan Penyulingan Nilam. Jakarta: Penebar Swadaya.
  10. Svehla, G. 1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
  11. Yusran dan Wiratno. 2001. Budidaya Tanaman Nilam (Pogostemon cablin benth). Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Badan Litbang Pertanian