Main Article Content

Abstract

Abstract—Keinginan dan kebutuhan pelanggan yang berubah dengan cepat menuntut sektor industri untuk mampu beradaptasi. Secara khusus, industri yang memanfaatkan menjadikan perangkat lunak sebagai inti dari proses bisnis mereka dituntut untuk mampu membangun perangkat lunak yang dapat dengan cepat digunakan langsung oleh pelanggan tetapi juga harus tetap bisa mengikuti tren pasar serta umpan balik dari pelanggan yang bertambah dan berubah-ubah setiap harinya. Scrum yang dibangun berlandaskan nilai dasar dan prinsip Agile Manifesto, adalah kerangka kerja yang didesain untuk menyelesaikan permasalahan ini. Scrum mampu menangani produk kompleks yang kebutuhannya berubah dalam waktu singkat dengan mengedepankan kolaborasi tim, proses iterasi dan peningkatan produk yang konsisten untuk mewujudkan hasil akhir bernilai tinggi. Hanya saja, implementasi praktis di lapangan jarang mengikuti panduan Scrum yang ideal secara sempurna. Fenomena ini dikenal dengan istilah ScrumBut—implementasi Scrum dengan modifikasi dan deviasi dari panduan Scrum yang dianjurkan dikarenakan berbagai alasan. Pada praktiknya Ralali turut melakukan beberapa modifikasi pada implementasi Scrum dalam lingkup kerja keseharian mereka. Deviasi ini dapat dipresentasikan secara sistematis menggunakan anti-patterns. Anti-patterns adalah sebuah format yang biasanya menjelaskan sebuah solusi dari suatu permasalahan, yang mana solusi tersebut hanya bersifat sementara, tidak benar-benar menyentuh inti permasalahannya yang kemudian justru berakibat negatif. Anti-patterns jika dipresentasikan  menggunakan format yang terdefinisikan dan terdokumentasi dengan baik, ia mampu mengidentifikasi berbagai aspek yang mempunyai potensi bahaya dan membuatnya mudah dikenali, dipahami, dan dihindari. Kami menganalisis deviasi apa saja yang terjadi di Ralali dan mempresentasikannya secara sistematis menggunakan anti-patterns, untuk kemudian melihat dampak yang diberikan kepada proses kerja Ralali.

Keywords

Agile Scrum ScrumBut Ralali Anti-pattern

Article Details