Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) https://journal.uii.ac.id/BIKKM <p>BIKKM: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal of Medicine and Public Health) is a journal published by the Faculty of Medicine Islamic University of Indonesia since 2023 with the title BIKKM: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, then used to be Scientific Periodical Journal of Medicine and Public Health as a translation.</p> <p><strong>Focus &amp; scopes</strong></p> <p>We focus on publishing ethically and methodologically rigorous scientific research, including original research, literature reviews, and case reports in the medicine and public health field. Appropriate subjects for publication in BIKKM: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal of Medicine and Public Health) include:</p> <ul> <li>Anatomy</li> <li>Allergy and Immunology</li> <li>Biomedicine</li> <li>Cancer and stem cells</li> <li>Cardiovascular</li> <li>Cell and molecular biology</li> <li>Child health</li> <li>Dermatology</li> <li>Digital Health</li> <li>Epidemiology</li> <li>Geriatrics</li> <li>Histopathology</li> <li>Hospital Administration and Management</li> <li>Health Administration</li> <li>Healthcare Administration</li> <li>Healthcare Management</li> <li>Internal medicine</li> <li>Microbiology</li> <li>Neuro-psychiatric medicine</li> <li>Ophthalmology and Oral medicine</li> <li>Parasitology, vector biology</li> <li>Pharmacology</li> <li>Physiology</li> <li>Physical medicine and rehabilitation</li> <li>Public Health</li> <li>Pulmonology</li> <li>Radiology</li> <li>Reproductive science</li> <li>Surgery, including orthopaedic and urology</li> </ul> Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia en-US Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) 2988-6791 Manajemen Pasien Diabetes Berdasarkan Pendekatan Holistik: Sebuah Laporan Kasus https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/33648 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Diabetes mellitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit yang paling umum ditemukan di masyarakat. Peran dokter keluarga tidak hanya sebatas pemngobatan, tetapi juga menangani masalah-masalah yang dapat berdampak pada pengobatan dan progresifitas penyakit pasien. Laporan ini mempresentasikan penilaian pasien diabetes dengan pendekatan peran dokter keluarga.</p> <p><strong>Presentasi kasus: </strong>Seorang perempuan berusia 57 tahun mendatangi puskesmas untuk melakukan kontrol rutin diabetes. Hasil pemeriksaan tanda vital menunjukkan tekanan darah 130/80 mmHg, denyut nadi 85x/menit, dan kecepatan respirasi 20x/menit. Berat badan pasien 56 kg dengan tinggi badan 150 cm (IMT=24.8 kg/m<sup>2</sup> (<em>overweight</em>)). Pasien kemudian didiagnosis Diabetes mellitus tipe 2, Meniere disease, dan Gastritis. Sebagai dokter keluarga bertugas memberikan promosi kesehatan terkait penyakit diabetes melitus tipe II untuk mencegah komplikasi dan perburukan prognosis. Perencanaan lebih lanjut diperlukan dengan rujukan ke tenaga kesehatan sekunder atau dokter spesialis bila pasien mengalami perburukan kondisi.</p> <p><strong>Pembahasan: </strong>Tatalaksana diabetes melitus tipe 2 meliputi tatalaksana medikamentosa dan non medikamentosa yang dimulai dengan menerapkan pola hidup sehat dengan intervensi farmakologis bila terapi tanpa medikamentosa tidak tercapai. Pada pasien dengan komorbid, terdapat beberapa target yang perlu dicapai seperti perubahan gaya hidup, penurunan berat badan, hingga farmakologis yang intensif untuk mencegah komplikasi yang mengakibatkan kerusakan organ penting.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Sebagai dokter keluarga diperlukan pemahaman tidak hanya secara permasalahan medis namun juga yang berkaitan dengan berbagai fakotr yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan pasien.</p> Yanasta Yudo Pratama Baiq Bening Senjarani Mutiara Annisa Muhammad Luthfi Adnan Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art8 Pengaruh Waktu dan Penyimpanan Bakteri Standar Eschericia coli dengan Zona Hambat Antibiotik Gentamicin https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/32986 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Bakteri <em>Eschericia coli </em>sangat sering digunakan untuk penelitian. Infeksi <em>E. coli </em>dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan seseorang yang sakit atau dengan hewan yang membawa bakteri. Infeksi <em>E. coli </em>juga dapat menyebar dengan mudah dari manusia ke manusia</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya penurunan kestabilan bakteri&nbsp; <em>Eschericia coli</em><em> ATCC 2593.</em></p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan sampel antibiotik ampisilin. Bakteri <em>Eschericia coli</em> yang sudah mendapatkan perlakuan diujikan dengan antibiotik ampisilin. Penghambatan pertumbuhan&nbsp; yang terjadi diukur menggunakan alat automatic coloni counter scan 500 .</p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasilnya ditunjukan dengan adanya penurunan zona hambat dari awal kultur bakteri <em>Echericia coli</em> yang masih murni dari pabrik menunjukan zona hambat yang sensitif kemudian dikultur ulang sampai dua puluh minggu menunjukan zona hambat yang resisten.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Berisi pernyataan yang menjawab pertanyaan/tujuan penelitian</p> Dinda Luki Afivudien Muhammad Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art1 Efektivitas Penyuluhan Terhadap Peningkatan Pengetahuan tentang Kantin Sehat bagi Pengelola Kantin di Lingkungan Universitas Islam Indonesia https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/32972 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Kantin menjadi alternatif utama mahasiswa mencari makan. Namun, masih banyak kantin yang belum memenuhi syarat kesehatan. Faktor pengetahuan pengelola kantin merupakan faktor dominan yang mempengaruhi keberlangsungan kantin sehat Penyuluhan diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan pengelola kantin.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui efektivitas penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan kantin sehat pada pengelola kantin.</p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan <em>pre and post test group design</em>. Sebanyak 25 orang pengelola kantin yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria eksklusi dimasukkan dalam penelitian ini. Penyuluhan yang diberikan tentang pola hidup bersih dan sehat di kantin, bahan makanan berbahaya yang harus dihindari, dan makanan yang halal serta thoyyib. Pengujian menggunakan kuesioner sebelum dan setelah penyuluhan. Hasil dianalisis dengan uji t berpasangan.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Rerata nilai kuesioner sebelum penyuluhan sebesar 52,00±15,03. Rerata nilai kuesioner meningkat setelah dilakukan penyuluhan yaitu sebesar 84,79±9,72. Uji statitistik menunjukkan hasil yang signifikan (p&lt;0,05).</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Penyuluhan efektif untuk meningkatkan pengetahuan pengelola kantin tentang penyelenggaraan kantin sehat.</p> <p><strong>Kata Kunci: kantin sehat; penyuluhan; efektivitas</strong></p> <p> </p> Ninda Devita Farida Juliantina Rachmawaty Eko Andriyanto Afivudien Muhammad Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art2 Hubungan Pembelajaran Daring Selama Pandemi COVID-19 Terhadap Tingkat Stres Mahasiswa Keperawatan Universitas Tanjungpura https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/34143 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Pembelajaran jarak jauh meninggalkan catatan serius seperti masalah psikologis mahasiswa yang menunjukkan tingkat kecemasan, stres dan depresi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa pada masa normal. Terdapat hal yang menjadi masalah bagi mahasiswa dalam implementasi pembelajaran secara daring seperti pemahaman penggunaan teknologi yang masih minim, jaringan yang tidak stabil, besarnya biaya yang dikeluarkan untuk proses pembelajaran, dan stress yang dialami mahasiswa.</p> <p><strong>Tujuan:</strong> Untuk mengetahui hubungan pembelajaran jarak jauh selama pandemi covid-19 terhadap tingkat stres mahasiswa keperawatan Universitas Tanjungpura.</p> <p><strong>Metode:</strong> Menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan populasi 153 responden.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Penelitian menunjukkan semester 2 memiliki tingkat stress sedang sebanyak 35 dari 62 (40.5%) mahasiswa. Responden yang berumur 19 tahun memiliki tingkat stress sedang sebanyak 30 dari 58 (37,9%). Angkatan 2021 memiliki tingkat stress berat sebanyak 35 dari 64 (41,8%). Mahasiswa berjenis kelamin perempuan memiliki tingkat stress sedang lebih tinggi dari pada laki-laki sebanyak 78 dari 127 (83,0%) mahasiswa perempuan. Hasil didapatkan bahwa nilai sighnifikan untuk hubungan antara kedua variabel adalah 0.044 yang artinya p.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Ada hubungan sangat kuat pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 terhadap tingkat stress mahasiswa Keperawatan Universitas Tanjungpura.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Pandemi Covid-19, Pembelajaran Daring, Tingkat Stress</p> Dea Anggraini Herman Herman Argitya Righo Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art3 Status Gizi dan Kebiasaan Hidup Berperan dalam Pengendalian Kualitas Reproduksi Remaja Wanita https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/27564 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Banyak permasalahan kesehatan remaja yang menurunkan derajat kesehatannya termasuk dalam optimalisasi fungsi reproduksi, antara lain: anemia, gizi buruk dan obesitas. Masalah kesehatan sangat tinggi pada gangguan malnutrisi kronis kelompok yang lebih berpeluang menghasilkan generasi stunting. Tujuan: mengetahui derajat hubungan status gizi dan gaya hidup terhadap kualitas reproduksi melalui pendekatan kondisi pra menstruasi , menstruasi, dan pasca menstruasi.</p> <p><strong>Metode:</strong> menggunakan metode survei analitik dengan desain studi <em>cross sectional</em> . Populasinya masih muda wanita usia 16-24 tahun yang berjumlah 80 orang. Data tidak berdistribusi normal dan tidak homogen, pendekatan non parametrik dengan uji korelasi spearman α = 0,05.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Uji Chi square menghasilkan nilai Sig 0,292 &gt; 0,05 dan hasil Tanda Tombak. Uji korelasi peringkat . (2 tailed) sebesar 0,152 atau nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,152&gt;0,05.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Kualitas reproduksi remaja ditentukan secara multifaktorial. Status gizi dan gaya hidup remaja hanya merupakan sebagian indikator faktor penentu yang berpengaruh terhadap optimalisasi fungsi reproduksi.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Gizi buruk, Menstruasi, Remaja, Stunting</p> Lilis Lisnawati Tupriliany Danefi Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art4 Pengaruh Edukasi Nutrisi Post Sectio Caesarea Terhadap Pengetahuan Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukadana https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/34159 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Pengetahuan dan sikap ibu setelah melahirkan dengan SC mengenai perawatan dapat menentukan kemampuan dalam merawat diri secara mandiri sehingga mampu memantau perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya selama masa setelah melahirkan<strong>.</strong> World Health Organization (WHO) menetapkan standar rata-rata sectio caesarea di masing-masing negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia. Temuan yang dilakukan peneliti di wilayah kerja Puskesmas Sukadana saat wawancara ditemukan 4 dari 6 orang ibu mengatakan kurang mengetahui secara jelas bagaimana perawatan luka post SC.</p> <p><strong>Tujuan : </strong>Untuk mengetahui pengaruh edukasi nutrisi post <em>sectio caesarea </em>terhadap pengetahuan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Sukadana</p> <p><strong>Metode : </strong>Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi <em>experiment</em> berupa <em>pre test and post test nonequivalent control grup. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah ibu <em>post sectio caesarea </em>di wilayah kerja Puskesmas Sukadana berjumlah 43 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan <em>purposive sampling </em>dengan sampel sebanyak 38 orang. Pengumpulan data menggunakan metode kuesioner</p> <p><strong>Hasil : </strong>Data hasil penelitian didapatkan bahwa nilai Sig.(2-tailed) sebesar p=0.000 lebih kecil dari &lt; nilai probabilitas 0.05 &nbsp;dan dapat dikatakan bahwa ada perbedaan antara hasil post pada kelompok kontrol dan intervensi</p> <p><strong>Kesimpulan : </strong>terdapat pengaruh edukasi nutrisi <em>post sectio caesarea</em> terhadap pengetahuan ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Sukadana.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Edukasi, Nutrisi, <em>Sectio Caesaria</em>, Pengetahuan</p> Wisna Permata Muhammad Ali Maulana, Berthy Sri Adiningsih Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art5 Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Risiko Terjadinya Sindroma Metabolik Pada Pegawai Kantor PT. PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Daerah Istimewa Yogyakarta https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/33889 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Sindrom Metabolik (SM) dan kurang aktivitas fisik memiliki prevalensi cukup tinggi di Indonesia, termasuk di wilayah perkantoran Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). SM merupakan sekelompok gangguan metabolisme, sedangkan kurang aktivitas fisik merupakan kondisi seseorang kurang melakukan aktivitas fisik. Kondisi kurangnya aktivitas fisik dapat berisiko untuk terjadinya sindrom metabolik. <strong>Tujuan: </strong>Mengetahui hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Risiko Terjadinya Sindroma Metabolik pada Pegawai Kantor PT. PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Daerah Istimewa Yogyakarta. <strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif observasional dengan desain <em>cross sectional</em>. Sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan perhitungan uji hipotesis dua proporsi didapatkan sebanyak 49 sampel untuk desain penelitian <em>cross sectional</em>. Pengambilan data didapatkan dari <em>Medical Check up</em> dan pengisian kuisioner <em>Bouchard</em> di Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Yogyakarta. <strong>Hasil: </strong>Hasil uji chi-square untuk variabel aktivitas fisik menunjukkan nilai <em>p-value</em> sebesar 0,915, yang berarti bahwa p&gt;0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan pada variabel aktivitas fisik. Namun didapatkan pada variabel jenis kelamin nilai <em>p-value</em> sebesar 0,000 yang artinya p&lt;0,05 sehingga hasil signifikan. Sebaliknya, pada variabel umur, nilai p-value sebesar 0,136, yang berarti p&gt;0,05, mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan pada variabel umur.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan risiko terjadinya sindrom metabolik pada Pegawai Kantor PT. PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Daerah Istimewa Yogyakarta.</p> Yasfi Suryalfihro Al-Ghozi Al-Ghozi Rizky Triutami Sukarno Zainuri Sabta Nugraha Miranti Dewi Pramaningtyas Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art6 Komparasi Media Kultur Bakteri Pemeriksaan Angka Kuman Ruang Pada Metode Settle Plate https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/33618 <p><strong>Latar Belakang: </strong>Kualitas udara yang baik dan bersih dalam suatu ruangan yaitu sebagai udara yang bebas dari bahan pencemar penyebab ketidaknyamanan dan terganggunya kesehatan bagi orang yang berada dalam ruangan. Pengukuran mikroorganisme dalam udara ini ada dua cara yaitu metode pasif dan metode aktif, salah satu metode pasif ini adalah <em>settle plate</em> , prinsip kerjanya&nbsp; suatu wadah&nbsp; ( cawan petri ) dengan ukuran tertentu yang didalamnya ada media pertumbuhan yang steril dan dibuka dengan waktu tertentu untuk mengumpulkan deposit partikel partikel yang tumbuh di udara</p> <p><strong>&nbsp;Tujuan: </strong>Mengetahui media pertumbuhan bakteri yang terbaik digunakan untuk pemeriksaan angkan kuman ruang pada metode <em>settle plate</em></p> <p><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan membandingkan ketiga media kultur bakteri dalam menumbuhkan bakteri yang berada di udara pada ruangan. Penghitungan&nbsp; pertumbuhan&nbsp; yang terbentuk &nbsp;diukur menggunakan alat <em>automatic coloni counter scan 500</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Hasilnya yaitu media TSA merupakan media yang paling banyak menangkap bakteri&nbsp; dalam pengujian angka kuman ruang dengan metode settle plate. Hal ini ditunjukan dengan rerata hasil percobaan yang dilakukan dengan 10 kali percobaan diperoleh data pada media NA reratanya 11,7 %, media PCA reratanya 10,9 % dan pada media TSA reratanya 17 %.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Pada pemeriksaan angka kuman ruang dengan metode settle plate media yang sering digunankan yaitu&nbsp;&nbsp; media TSA, media NA dan media PCA. Dari ketiga media tersebut yang paling banyak&nbsp; dalam menangkap bakteri adalah media TSA</p> <p>&nbsp;</p> Afivudien Muhammad Sri Widayati Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art7 Model Hewan Coba untuk Studi Praklinik Diabetes Mellitus dan Komplikasi pada Ginjal serta Luka Diabetik : Sebuah Tinjauan Pustaka https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/35483 <p>Prevalensi global diabetes melitus yang semakin meningkat memunculkan masalah kesehatan, sosial dan finansial. Kondisi hiperglikemia pada diabetes akan memicu serangkaian proses yang akan menyebabkan timbulnya komplikasi. Karena isu etik pada penelitian dengan subyek manusia, model hewan coba untuk studi penyembuhan luka diabetik menjadi perangkat penelitian yang sangat bermanfaat. Telaah literatur ini dilakukan untuk membahas mengenai model hewan coba diabetes serta komplikasi diabetes pada ginjal dan kulit. Tinjauan pustaka dilakukan dari beberapa jurnal yang terbit mulai tahun 2014-2024. Pencarian dilakukan dengan kata kunci: “animal model”, “diabetes mellitus”, diabetic nephropathy”, “wound healing” dan “diabetic complication”. Sumber dari penelitian kepustakaan ini terdiri dari artikel dengan kriteria inklusi: naskah dalam Bahasa Inggris, memiliki Digital Object Identifier (DOI), merupakan studi mengenai diabetes dan komplikasinya. Literatur dieksklusi apabila tidak dalam bentuk naskah lengkap, dan merupakan tulisan pra-cetak. Kondisi diabetik dapat diserupakan dengan melakukan modifikasi genetik, pembedahan dan induksi kemikalia ataupun biologis. Kondisi nefropati diabetik dapat diserupakan dengan menambahkan teknik pengangkatan ginjal unilateral atau mempertahankan kondisi hiperglikemia selama beberapa waktu hingga muncul penurunan fungsi ginjal. Luka diabetik dapat diinduksi dengan bermacam teknik seperti metode insisi dan eksisi. Yang menjadi simpulan dari tinjauan pustaka ini adalah terdapat beraneka banyak ragam metode untuk menyerupakan kondisi diabetes melitus pada model hewan coba. Baik diabetes tipe 1 dan 2 dapat diserupakan dengan baik pada hewan model maupun komplikasi jangka panjang berupa nefropati diabetik dan gangguan penyembuhan luka</p> <p><strong>Kata kunci</strong> model hewan coba; diabetes melitus; komplikasi; nefropati diabetik; luka diabetik</p> Evy Sulistyoningrum Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art9 Potensi miRNA sebagai Biomarker Diagnosis Dini Penyakit Hati Kronis Pasca Infeksi Hepatitis B : Sebuah Tinjauan Pustaka https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/35480 <p>Inflamasi kronis pasca infeksi virus hepatitis B menyebabkan kondisi infeksi kronis, fibrosis hingga keganasan. Modalitas diagnosis non invasif yang ada saat ini masih terbatas. Pemeriksaan non invasif dengan kemampuan diagnosis yang tinggi dibutuhkan untuk deteksi dini kondisi ini. miRNA berperan dalam patomekanisme inflamasi kronis pasca infeksi virus hepatitis B. Bebagai data menunjukkan kadar miRNA serum ditemukan berbeda signifikan pada pasien hepatitis B kronis, sirosis hati dan kanker hati. Walaupun data yang ada saat ini hasilnya masih bervariasi, bukti ilmiah menunjukkan korelasinya dengan proses imunologis, virologis, tumorgenesis, dan perubahan fibrosis pasca infeksi Hepatitis B. Pemeriksaan miRNA baik secara tunggal, kombinasi beberapa miRNA atau dengan modalitas diagnosis lain memiliki kemampuan diagnosis yang tinggi. miRNA potensial sebagai marker diagnosis dini berbagai kondisi pasca infeksi virus Hepatitis B.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>miRNA; hepatitis B; deteksi dini; biomarker</p> <p>&nbsp;</p> Ninda Devita Ulil Albab Habibah Adika Zhulhi Arjana Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art10 Perkawinan Anak di Masa Krisis: Pelajaran dari Pandemi COVID-19 dan Implikasi Kebijakan : Sebuah Tinjauan Pustaka https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/35484 <p><strong>Latar belakang: </strong>Pandemi COVID-19 telah menyebabkan peningkatan angka pernikahan anak tertinggi dalam dua dekade terakhir dan mengancam kemajuan <em>Sustainable Development Goal (</em>SDG) 5 tentang kesetaraan gender.</p> <p><strong>Tujuan: </strong>Untuk lebih memahami faktor-faktor penentu pernikahan anak selama pandemi, makalah tinjauan ini menyajikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi tersebut dan memberikan strategi untuk mencegahnya.</p> <p><strong>Metode: </strong>Kami melakukan pencarian literatur pada Maret 2023 di PubMed dan <em>Cochrane Library</em> untuk mengumpulkan studi tentang masalah ini. UNICEF memperkirakan adanya tambahan 10 juta remaja perempuan yang menghadapi risiko pernikahan anak akibat pandemi. Namun, prevalensi nasional tingkat pernikahan anak selama pandemi COVID-19 masih terbatas.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Studi ini menemukan bahwa angka pernikahan anak tertinggi secara global terjadi di Afrika Sub-Sahara (35%) dan Asia Selatan (29%), serta India dengan jumlah absolut pengantin anak perempuan tertinggi (15,6 juta). Bukti-bukti tersebut mendukung beberapa faktor yang berkontribusi terhadap pernikahan anak: alasan ekonomi, penutupan sekolah, pengaruh sosial budaya, dan kurangnya kesadaran akan konsekuensinya.</p> <p><strong>Simpulan: </strong>Perkawinan anak merupakan pelanggaran hak asasi manusia, mempertaruhkan kesehatan dan kesejahteraan remaja perempuan, merampas masa kecil dan kesempatan anak untuk mengenyam pendidikan, sehingga melemahkan dua generasi. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa kolaborasi multidisiplin antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk mengurangi risiko pernikahan anak dalam keluarga yang rentan di masa krisis.</p> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Perkawinan anak, COVID-19, krisis sosial-ekonomi</p> Intan Noor Hanifa Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art11 Meningkatkan Efisiensi Dan Kinerja Rumah Sakit Dalam Melayani Peserta BPJS Kesehatan Menggunakan Quality Function Deployment (QFD) : Sebuah Tinjauan Pustaka https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/27769 <p><strong>Latar Belakang :</strong> Meningkatnya jumlah peserta BPJS Kesehatan menyebabkan beban kerja semakin meningkat bagi rumah sakit, sehingga kinerja dan efisiensi rumah sakit tidak optimal. rumah sakit yang kurang optimal kinerja dan efisiensi dalam melayani peserta BPJS Kesehatan dapat menyebabkan penurunan pelayanan kesehatan kualitas, sehingga menimbulkan ketidakpuasan di antara pasien dan masyarakat. Oleh karena itu, ada kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja rumah sakit dalam melayani peserta BPJS Kesehatan.</p> <p><strong>Tujuan :</strong> Tujuannya adalah untuk memanfaatkan metodologi QFD untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja rumah sakit dalam melayani peserta BPJS Kesehatan. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor kritis yang mempengaruhi efisiensi dan kinerja rumah sakit dari perspektif pasien BPJS Kesehatan, rumah sakit, pemerintah, dan penyedia BPJS Kesehatan, mengembangkan model QFD untuk meningkatkan kinerja rumah sakit, dan mengevaluasi efektivitas model dalam meningkatkan kinerja rumah sakit.<br /><strong>Metode :</strong> Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi pustaka, pengumpulan data melalui survei dan wawancara dengan pasien BPJS Kesehatan, staf rumah sakit, pejabat pemerintah, dan BPJS Perwakilan provider kesehatan, dan analisis data menggunakan teknik statistik dan QFD metodologi. Model QFD dikembangkan untuk meningkatkan kinerja rumah sakit dengan mengatasi faktor kritis yang mempengaruhi efisiensi dan kinerja rumah sakit dalam melayani BPJS Kesehatan peserta. Keefektifan model QFD dievaluasi untuk menilai peningkatan dalam kinerja dan efisiensi rumah sakit.<br /><strong>Hasil :</strong> Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan pada kinerja rumah sakit dan efisiensi dalam melayani Peserta BPJS Kesehatan melalui model QFD.</p> <p><strong>Simpulan :</strong> Metodologi QFD dapat meningkatkan kinerja rumah sakit, meningkatkan kualitas pelayanan, dan memuaskan peserta BPJS Kesehatan.<br /><strong>Kata kunci:</strong> efisiensi rumah sakit, kinerja, BPJS Kesehatan, Quality Function Deployment, kualitas pelayanan kesehatan.</p> Rudy Joegijantoro Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art12 Pendekatan Diagnosis Lesi Kistik pada Pankreas: Sebuah Tinjauan Pustaka https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/35482 <p><span style="font-weight: 400;">Kejadian </span><em><span style="font-weight: 400;">pancreatic cystic lesion</span></em><span style="font-weight: 400;"> (PCL) berkisar 4-14% populasi umum dan terus meningkat dengan beragam gambaran karakteristik demografi, klinis, morfologi dan histologis. Diagnosis akurat sangat penting, mengingat lesi-lesi kistik ini dapat berkembang menjadi keganasan ataupun terjadi secara bersamaan sehingga mempengaruhi penatalaksanaannya. Untuk menegakan diagnosis PCL diperlukan pendekatan multidisiplin yang memadukan informasi klinis, radiologis dan patologis. Modalitas radiologis yang dapat digunakan berupa </span><em><span style="font-weight: 400;">ultrasonografi</span></em><span style="font-weight: 400;">, endoscopic ultrasound, </span><em><span style="font-weight: 400;">computerized tomography (CT)</span></em><span style="font-weight: 400;"> atau </span><em><span style="font-weight: 400;">magnetic resonance imaging (MRI)</span></em><span style="font-weight: 400;">. Modalitas diagnosis radiologis yang terbaik untuk setiap lesi dapat berbeda-beda. </span><em><span style="font-weight: 400;">Fine needle aspiration (FNA)</span></em><span style="font-weight: 400;">, pemeriksaan histopatologi, sitologi, imunohistokimia, histokimia atau deteksi mutasi genetik merupakan modalitas diagnostik patologi yang dapat dipergunakan untuk menegakan diagnosis. Dengan mengkombinasikan temuan klinis, radiologi dan patologi diharapkan lesi dapat ditegakan dengan lebih akurat. Oleh karena itu tinjauan pustaka ini bertujuan untuk membahas pendekatan diagnosis PCL dengan menggabungkan sudut pandang multidisiplin. </span></p> Arini Rizky Wijayanti Yayuk Iramawasita Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art13 Gambaran Klinis dan Penanda Objektif Komplikasi Trombosis Arteri Pulmonalis pada Pasien COVID-19 : Sebuah Tinjauan Pustaka https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/27552 <h3>ABSTRAK</h3> <p><strong>Latar belakang:</strong> Trombosis arteri pulmonal atau emboli paru adalah komplikasi COVID-19 yang semakin banyak diidentifikasi. Karakteristik klinis dan penanda obyektif sangat bervariasi dalam penelitian yang dipublikasikan.</p> <p><strong>Tujuan :</strong> Tinjauan literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi gejala atau karakteristik yang signifikan secara klinis dan penanda objektif komplikasi trombosis atau emboli paru pada pasien COVID-19.</p> <p><strong>Metode:</strong> Pencarian literatur dilakukan dengan mengumpulkan studi dari database PubMed, Ebscohost , ScienceDirect, dan ProQuest.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Tinjauan ini mencakup 14 penelitian, 12 diantaranya bersifat retrospektif dan 2 bersifat prospektif. Insiden trombosis/emboli paru berkisar antara 6,4% hingga 61,5%. Hipoksia refrakter, SpO2 90%, dan penurunan rasio PaO2:FiO2 merupakan ciri klinis yang signifikan. Peningkatan kadar D-dimer dan CRP merupakan penanda objektif yang penting pada pasien dengan trombosis paru/emboli paru.</p> <p><strong>Simpulan:</strong> Pasien dengan COVID-19 yang parah memerlukan perawatan khusus karena beragamnya kejadian komplikasi trombosis/emboli paru. Ciri-ciri klinis yang ditemukan dalam penyelidikan ini termasuk hipoksia refrakter, penurunan SpO2, penurunan rasio PaO2:FiO2, dan peningkatan D-dimer dan CRP</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: D-dimer, COVID-19, emboli paru, trombosis paru, komplikasi thrombosis arteri pulmonalis </p> Tommy Darmasaputra Suwandi Khowanto Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art14 “Leaky gut” mengawali terjadinya berbagai penyakit. Bagaimana dengan gambaran “healthy gut”? : Sebuah Tinjauan Pustaka https://journal.uii.ac.id/BIKKM/article/view/35479 <p>Terjadinya penyakit sangat dipengaruhi lingkungan yang dapat masuk ke tubuh salah satunya melalui barier intestinal. Integritas barier intestinal terutama mikrobiota saat ini banyak dihubungkan dengan terjadinya berbagai penyakit seperti dispepsia, obesitas, diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler, autoimun, gangguan psikiatri maupun kanker. Gangguan integritas dan peningkatan permeabiltas barier intestinal dikenal sebagai <em>leaky gut</em>.&nbsp; Namun diagnosis dan terapi <em>leaky gut</em> belum jelas. Tinjauan ini membahas bagaimana komponen normal barier intestinal (<em>healthy gut</em>) yaitu mikrobiota, lapisan mukus, berbagai macam sel epitel seperti enterosit, sel goblet, sel stem, sel panet, sel mikrofold, produk sel tersebut, berbagai macam sel imun serta kemungkinan masing-masing komponen untuk pengembangan diagnosis dan terapi <em>leaky gut</em>.</p> <p>&nbsp;</p> Ika Fidianingsih Copyright (c) 2024 Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (Scientific Periodical Journal Of Medicine And Public Health) 2024-07-31 2024-07-31 2 2 10.20885/bikkm.vol2.iss2.art15