Main Article Content
Abstract
Transformasi digital yang melibatkan pelaku UMKM, khususnya komunitas pengrajin kayu di
Dusun Bekangan, Boyolali, belum sepenuhnya diiringi dengan kesiapan dalam menghadapi
risiko keamanan digital. Minimnya literasi digital menjadikan komunitas ini rentan terhadap
penipuan daring. Melalui pendekatan partisipatif dan kontekstual, kegiatan pengabdian
masyarakat ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas komunitas dalam mengenali dan
mengantisipasi modus penipuan digital. Intervensi dilakukan melalui Focus Group Discussion
(FGD), penyuluhan interaktif oleh penyuluh lokal yang memiliki pengalaman digital, serta
distribusi buku saku edukatif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa keterbatasan peserta tidak
hanya bersifat teknis, tetapi juga psikologis, seperti ketakutan terhadap mobile banking.
Ketidakmampuan membedakan tautan phishing dari tautan sah mengindikasikan lemahnya
kemampuan kritis digital. Pendekatan berbasis narasi lokal dan visualisasi materi terbukti efektif
dalam meningkatkan pemahaman. Temuan ini menegaskan pentingnya pengembangan model
literasi digital berbasis komunitas yang tidak hanya normatif, tetapi juga kontekstual dan
berbasis pengalaman, sebagai strategi protektif dalam menghadapi kompleksitas ekonomi
digital, khususnya bagi UMKM di wilayah pedesaan yang tengah mengalami transisi teknologi.
Keywords
Article Details
Copyright (c) 2025 Authors

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.