Community Transformation Review

Efektivitas program bengkel manuskrip dalam usaha menerbitkan buku spektrum psikologi pemaafan

Fuad Nashori, Winda Sri Harianti — Mon, 29 Sep 2025 00:00:00 +0000

Banyak ditemukan manuskrip psikologi pemaafan yang tidak diterbitkan dalam bentuk buku atau jurnal. Namun, sebagian naskah yang ada belum layak diterbitkan. Tujuan program bengkel manuskrip ini adalah melakukan pendampingan terhadap manuskrip psikologi pemaafan sehingga manuskrip terbit sebagai buku. Program Bengkel Manuskrip Psikologi Pemaafan ini secara rinci maksud: (a) Memberikan edukasi tentang kriteria artikel manuskrip yang bermutu, etika penelitian dan penulisan, serta proses pengelolaan naskah yang perlu diketahui para penulis, (b) Membedah semua manuskrip dalam bentuk review sehingga dapat secara jelas diketahui mana bagian yang baik dan yang belum baik, (c) Memberikan bimbingan cara merespons hasil penilaian dari editor dan mitra bestari, dan (d) Membantu proses penerbitan manuskrip menjadi buku yang siap terbit atau masuk dalam publikasi jurnal ilmiah, dan (e menerbitkan manuskrip-manuskrip itu dalam bentuk buku. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, serta didominasi praktik dan umpan balik atas praktik itu. Hasil program bengkel manuskrip menunjukkan bahwa (1) ada 13 manuskrip dan 13 peserta Program Bengkel Manuskrip Psikologi Pemaafan, (2) edukasi berlangsung dengan baik, melibatkan konten dan tata tulis manuskrip mulai dari judul dan abstrak hingga referensi, (3) review diberikan terhadap 13 manuskrip dan semua peserta menindaklanjuti umpan balik, (4) peserta melakukan tindak lanjut dalam bentuk revisi naskah serta tidak mengalami kesulitan dalam memahami umpan balik, (5) produk dari program ini adalah terbitnya buku Spektrum Psikologi Pemaafan yang berisi 13 manuskrip ditambah satu naskah pengantar dari editor. Tercapainya target 1 hingga 5 menunjukkan program efektif.

AI untuk public speaking: Bagaimana pelatihan public speaking berbasis AI meningkatkan kemampuan public speaking guru?

Puji Rianto, Desmalinda, Khumaid Akhyat Sulkhan — Mon, 29 Sep 2025 00:00:00 +0000

Tujuan pengabdian masyarakat yang dilakukan di SMP N 09 Yogyakarta ini untuk meningkatkan kemampuan public speaking guru dengan menggunakan AI. Pengabdian diselenggarakan melalui tiga tahap, yakni pemberian materi public speaking, pemberian materi AI untuk public speaking, dan praktik. Praktik ini melibatkan dua bentuk, yakni praktik menyusun materi menggunakan AI dan praktik public speaking. Hasil pelatihan ini menunjukkan bahwa pelatihan terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan para guru dalam public speaking. Ini dapat dilihat dari evaluasi kualitatif atas pelatihan yang umumnya menyatakan bahwa pelatihan berkontribusi positif dalam memberikan pengetahuan public speaking, memberikan motivasi, dan kemampuan menggunakan AI. Ada dua kendala selama pelatihan dikerjakan, di antaranya adalah kesenjangan usia yang mengakibatkan kesenjangan literasi dan keterbatasan waktu. Pengabdian masyarakat ini merekomendasikan pentingnya pelatihan digunakan untuk meningkatkan kemampuan public speaking. Meskipun demikian, ketika praktik public spekaing perlu setting yang lebih mendekati kenyataan

Peningkatan literasi keamanan digital untuk mencegah penipuan online pada pengrajin kayu di Boyolali

Mon, 29 Sep 2025 00:00:00 +0000

Transformasi digital yang melibatkan pelaku UMKM, khususnya komunitas pengrajin kayu di
Dusun Bekangan, Boyolali, belum sepenuhnya diiringi dengan kesiapan dalam menghadapi
risiko keamanan digital. Minimnya literasi digital menjadikan komunitas ini rentan terhadap
penipuan daring. Melalui pendekatan partisipatif dan kontekstual, kegiatan pengabdian
masyarakat ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas komunitas dalam mengenali dan
mengantisipasi modus penipuan digital. Intervensi dilakukan melalui Focus Group Discussion
(FGD), penyuluhan interaktif oleh penyuluh lokal yang memiliki pengalaman digital, serta
distribusi buku saku edukatif. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa keterbatasan peserta tidak
hanya bersifat teknis, tetapi juga psikologis, seperti ketakutan terhadap mobile banking.
Ketidakmampuan membedakan tautan phishing dari tautan sah mengindikasikan lemahnya
kemampuan kritis digital. Pendekatan berbasis narasi lokal dan visualisasi materi terbukti efektif
dalam meningkatkan pemahaman. Temuan ini menegaskan pentingnya pengembangan model
literasi digital berbasis komunitas yang tidak hanya normatif, tetapi juga kontekstual dan
berbasis pengalaman, sebagai strategi protektif dalam menghadapi kompleksitas ekonomi
digital, khususnya bagi UMKM di wilayah pedesaan yang tengah mengalami transisi teknologi.

Penguatan institusi dan gerak komunitas dakwah musisi metal hijrah Jemmiah Mesin Tua Yogyakarta

Hasbi Aswar, Reza Noormansyah — Mon, 29 Sep 2025 00:00:00 +0000

Pengabdian masyarakat ini bertujuan melakukan pendampingan terhadap komunitas hijrah
musisi metal Jemmiah Mesin Tua (JMT) di Yogyakarta untuk meningkatkan kemampuan dalam
melakukan aktifitas dakwah di kalangan sesame musisi meta baik dari sisi kelembagaan
maupun pengembangan sumber daya manusia. Selama ini, musik metal sering dipandang
sebagai subkultur yang identik dengan nilai negatif, keras, dan jauh dari agama. Namun, melalui
pendekatan yang tepat, musik justru dapat dijadikan pintu masuk dakwah yang kontekstual bagi
generasi muda. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan prosedur berikut. Pada tahap
awal, dilakukan evaluasi kegiatan dakwah komunitas, workshop penguatan dakwah di
kalangan musisi, diskusi bersama jejaring musisi hijrah, serta refleksi dan evaluasi akhir
bersama peserta. Workshop ini memberikan bekal teknis dalam mengemas dakwah melalui
musik, lirik, panggung, dan media sosial. Sementara itu, evaluasi dan refleksi menegaskan
perlunya roadmap jangka panjang yang mencakup produksi karya musik Islami, penguatan
kelembagaan komunitas, serta perluasan jejaring ke tingkat lokal, nasional, hingga
internasional. Secara keseluruhan, kegiatan ini terlaksana dengan lancar, meski juga
menemukan sejumlah tantangan, seperti kehadiran peserta yang kurang maksimal, dan waktu
pelaksanaan kegiatan yang terbatas. Kegiatan diharapkan dapat menjadi model bagi gerakan
dakwah di kalangan musisi khususnya di kalangan musisi metal dan musisi genre yang lain
secara umum.

Pengembangan tv desa sebagai media informasi publik dan partisipasi masyarakat oleh karang taruna di Sleman, Yogyakarta

Herman Felani — Mon, 29 Sep 2025 00:00:00 +0000

Disrupsi teknologi telah mengakselerasi kebutuhan transformasi digital dalam pelayanan publik di tingkat desa. Pemerintah Desa Tegaltirto, Sleman, Yogyakarta, menghadapi tantangan dalam menyebarkan informasi dan melayani masyarakat akibat pembatasan interaksi langsung. Pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan Karang Taruna Desa Tegaltirto sebagai inisiator pengembangan media informasi publik berbasis YouTube, atau “TV Desa,” guna mendukung e-governance dan partisipasi masyarakat. Metode yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) yang meliputi tiga tahapan utama: (1) benchmarking terhadap TV Desa lain yang sudah mapan di Sleman, (2) analisis SWOT untuk memetakan potensi dan tantangan internal Karang Taruna, dan (3) pelatihan perencanaan media. Hasil kegiatan menunjukkan terbangunnya kesadaran kolektif di kalangan pemuda mengenai peran strategis media digital dalam diseminasi informasi dan pengembangan potensi desa. Karang Taruna berhasil mengidentifikasi kekuatan internal dan merumuskan konsep awal TV Desa yang relevan dengan kebutuhan lokal. Kesimpulan dari pengabdian ini adalah pemberdayaan pemuda melalui pendekatan partisipatoris terbukti efektif sebagai langkah awal pengembangan media komunitas yang berkelanjutan, meskipun diperlukan pendampingan teknis lebih lanjut pada tahap produksi konten.

Program pengembangan karir remaja Mesjid Nurul Huda Dusun Kroco-Ngaglik Sleman

Willi Ashadi, Hariz Enggar Wijaya — Mon, 29 Sep 2025 00:00:00 +0000

Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan kegiatan yang difasilitasi oleh mesjid di Indonesia menunjukkan tren yang signifikan dan menarik. Banyak kegiatan yang diselenggarakan oleh panitia mesjid bersifat edukatif dan inspiratif serta menjadikan fungsi mesjid tidak hanya sebagai tempat ibadah ritual, tetapi juga sebagai wadah komunikasi, silaturahmi, dan pendidikan. Fenomena ini mendorong meningkatnya partisipasi remaja dalam berbagai aktivitas mesjid. Berdasarkan kondisi tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini difokuskan pada remaja Mesjid Nurul Huda, Dusun Kroco, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, dengan tujuan memberikan pelatihan pengembangan karir. Metode kegiatan yang digunakan adalah pelatihan berbasis partisipatif yang dilaksanakan selama empat sesi, setiap hari Ahad sore mulai tanggal 30 Oktober hingga 20 November 2022. Pelatihan ini diikuti oleh remaja dari kalangan siswa SMA, mahasiswa, dan lulusan sarjana di wilayah Dusun Kroco. Hasil evaluasi sederhana yang dilakukan sebelum dan setelah pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan kepercayaan diri peserta dalam merencanakan karier mereka di masa depan. Meskipun terdapat beberapa keterbatasan dalam pelaksanaan, program ini dinilai memberikan manfaat nyata oleh para peserta. Kesimpulannya, pelatihan pengembangan karir ini mampu memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kapasitas remaja mesjid dalam merencanakan masa depan yang lebih baik serta memperkuat peran masjid sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.

Pelatihan bahasa Inggris berbasis Formula 33 untuk meningkatkan penguasaan tata bahasa Inggris dasar

Nizamuddin Sadiq, Astri Hapsari, Sri Mulyati, Ninik Tri Astutik — Tue, 30 Sep 2025 00:00:00 +0000

Masih banyak mahasiswa yang melanjutkan studi di perguruan tinggi masih kesulitan memahami tenses Bahasa Inggris. Pengabdian Masyarakat berupa pelatihan Bahasa Inggris berbasis Formula 33 ditujukan untuk memperkenalkan Formula 33 sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris dasar yakni berupa tenses. Pelatihan dengan metode atau pendekatan berbasis Formula 33 yang dievaluasi dengan pre-tes dan pos-tes, serta survei terbuka menunjukkan peningkatan rerata skor signifikan sebesar 12.8 poin, dari 47.4% menjadi 60.2%. Namun, kenaikan ini bersifat paradoks karena didorong oleh sebagian kecil peserta, sementara 58% lainnya stagnan. Secara kualitatif, respon mahasiswa sangat positif; Formula 33 dianggap sangat membantu, membuat grammar lebih sederhana dan menarik. Meski demikian, beberapa peserta merasa perlu untuk memahami bagaimana cara Formula 33 di aktivasi untuk memaksimalkan manfaatnya. Pelatihan Bahasa Inggris berbasis Formula 33 dipersepsi oleh peserta sebagai cara inovatif yang efektif dalam menciptakan pengalaman belajar yang positif, tapi perlu strategi tambahan agar dampaknya lebih merata secara kolektif.