Main Article Content
Abstract
Wacana akuntansi syari’ah di Indonesia perlu dikembangkan tidak saja pada level filosofis, tetapi ke arah teori yang lebih konkrit. Makalah ini pada dasarnya bertujuan un¬tuk memberikan kontribusi bagi akuntansi syari’ah pada level teori, yaitu, khususnya memformulasilkan tujuan dasar (basic objectives) dari laporan keuangan (financial state¬ments) akuntansi syari’ah.
Alat analisis yang digunakan dalam makalah ini adalah sinergi oposisi biner yang diilhami oleh nilai-nilai dari tradisi Islam dan Tao. Alat analisis ini pada dasarnya meng¬gabungkan dua hal yang berbeda (dan bahkan bertolak belakang) menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan, misalnya hibrida antara nilai-nilai maskulin dengan feminin, ego¬istik dan altruistik, materi dan spiritual, dan lain-lainnya.
Dari hasil analisis dapat diformulasikan bahwa tujuan dasar laporan keuangan akun¬tansi syari’ah adalah untuk memberikan: (1) akuntabilitas dan (2) informasi. Akuntabilitas merupakan representasi dari unsur spirit (ruh, atau, jiwa), atau unsur etika, atau unsur ukhrawi, atau unsur feminin. Sedangkan informasi merupakan representasi dari unsur materi, atau unsur ekonomi, atau unsur duniawi, atau unsur maskulin. Kedua tujuan dasar tersebut menjadi satu-kesatuan yang tidak terpisahkan dan menjadi kekuatan dari akuntansi syari’ah.
Key words: sinergi oposisi biner, maskulin, feminin, akuntabilitas, dan informasi.
Alat analisis yang digunakan dalam makalah ini adalah sinergi oposisi biner yang diilhami oleh nilai-nilai dari tradisi Islam dan Tao. Alat analisis ini pada dasarnya meng¬gabungkan dua hal yang berbeda (dan bahkan bertolak belakang) menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan, misalnya hibrida antara nilai-nilai maskulin dengan feminin, ego¬istik dan altruistik, materi dan spiritual, dan lain-lainnya.
Dari hasil analisis dapat diformulasikan bahwa tujuan dasar laporan keuangan akun¬tansi syari’ah adalah untuk memberikan: (1) akuntabilitas dan (2) informasi. Akuntabilitas merupakan representasi dari unsur spirit (ruh, atau, jiwa), atau unsur etika, atau unsur ukhrawi, atau unsur feminin. Sedangkan informasi merupakan representasi dari unsur materi, atau unsur ekonomi, atau unsur duniawi, atau unsur maskulin. Kedua tujuan dasar tersebut menjadi satu-kesatuan yang tidak terpisahkan dan menjadi kekuatan dari akuntansi syari’ah.
Key words: sinergi oposisi biner, maskulin, feminin, akuntabilitas, dan informasi.