Main Article Content

Abstract

Latar belakang dan tujuan: Paparan sinar UV secara terus menerus dalam jangka lama akan menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit. Salah satu pencegahan hiperpigmentasi adalah dengan penghambatan aktivitas tirosinase. Beberapa suku Zingiberceae seperti kunyit, lengkuas dan bangle hantu dapat menghambat aktivitas tirosinase. Tujuan penelitian adalah untuk menguji inhibisi aktivitas enzim tirosinase dari rimpang beberapa jenis tumbuhan anggota suku Zingiberaceae. Selain itu, dilakukan pula terhadap hasil fraksinasi tumbuhan terpilih. Metode: Ekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96 % dan fraksinasi menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat. Uji penghambatan tirosinase secara in vitro dengan kontrol positif menggunakan alpha-arbutin. Hasil: Hasil uji terhadap 19 sampel tumbuhan menunjukan adanya aktivitas inihibisi tirosinase. Ekstrak etanol rimpang kecombrang, kunci pepet, bangle hitam, temu giring dan jahe merah memberikan nilai inhibisi tertinggi terhadap aktivitas tirosinase dengan persen inhibisi masing-masing sebesar 22,50 ± 1,46 %, 20,75 ± 0,04 %, 19,96 ± 0,03 %, 18,85 ± 0,11 %, 18,63 ± 0,06 %. IC50 ekstrak rimpang kecombrang (761,75 ± 23,1 mg/L) lebih tinggi dibandingkan IC50 yang dihasilkan oleh fraksi n-heksana rimpang kecombrang (575,37 ± 4,1 mg/L), fraksi etil asetat rimpang kecombrang (542,39 ± 12,4 mg/L) dan fraksi air rimpang kecombrang (587,40 ± 2,6 mg/L). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga hasil fraksi memiliki IC50 lebih baik dibandingkan ekstrak. Fraksi etil asetat rimpang kecombrang memiliki penghambatan tirosinase lebih baik secara signifikan dibandingkan fraksi air rimpang kecombrang dan fraksi n-heksana rimpang kecombrang.

Kata kunci: tirosinase, Zingiberaceae, alpha-arbutin, kecombrang.

 

Article Details