Main Article Content

Abstract

Proses fermentasi gelap (dark fermentation) memiliki beberapa kelebihan, diantara kelebihan metode ini yaitu dapat memproduksi gas hidrogen tanpa membutuhkan cahaya matahari, substrat yang digunakan bervariasi dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Upaya untuk dapat menghasilkan gas hidrogen yang tinggi, salah satunya dengan merekayasa jalur metabolisme melalui penambahan agen radikal bebas yaitu hidrogen peroksida (H2O2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan hidrogen peroksida (H2O2) pada inokulum campuran dari digester biogas (limbah buah, limbah kotoran sapi dan limbah tahu) dengan limbah buah jeruk sebagai substrat terhadap produksi hidrogen.

 Hidrogen peroksida dengan konsentrasi berbeda (0 mM, 0,2 mM, 0,4mM, 0,6mM, 0,8 mM) ditambahkan ke dalam fermentor (100mL) yang telah berisi inokulum campuran dan limbah buah jeruk. Penelitian dilakukan selama 7 hari pada kondisi anaerob dengan suhu 370C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan hidrogen peroksida memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap produksi hidrogen dibandingkan dengan tanpa penambahan hidrogen peroksida, sehingga penambahan hidrogen peroksida pada konsentrasi tertentu menunjukkan terjadinya peningkatan produksi hidrogen. Produksi tertinggi gas hidrogen dihasilkan pada penambahan H2O2 0,6 Mm dengan yield 801,14 ml.g/VS. Selama proses fermentasi, Volatile Fatty Acid (VFA) yang dihasilkan yaitu asam asetat, butirat dan propionat. Asam-asam yang terbentuk dapat mempengaruhi produksi gas hidrogen. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa apabila dihasilkan asam asetat yang tinggi, maka dapat menurunkan produksi hidrogen.

Keywords

fermentasi gelap hidrogen hidrogen peroksida VFA

Article Details

References

  1. Chang, R.C., dan Lin, Y.C. 2004. Fermentative Hydrogen Production at Ambient Temperature. International Journal Hydrogen Energy, 29: 715-720
  2. Husin, Amir., Sarto., Syamsiah, Siti dan Parasetyo, Imam. 2014. Produksi Biohidrogen dari Hidrolisat Ampas Tahu Secara Fermentasi Anaerob Menggunakan Kultur Campuran, Reaktor, 15(2) : 87-96.
  3. Kim, J.0., Kim, Y.H., Yeom, S. H., Song, B.K., Kim, I.H. 2006. Enhancing Continuous Hydrogen Gas Production by the Addition of Nitrate Into an Anaerobic Reactor. Process Biochem, 41:1208-1212
  4. Das, Debratas, T. Nejat Veziroglu. 2008. Advance in Biological Hydrogen Production Processes. International Journal of Hydrogen Energy, 33 : 6046-6057
  5. Elsharnouby O, Hafez H, Nakhla G, El Naggar MH (2013) A
  6. critical literature review on biohydrogen production by
  7. pure cultures. Int J Hydrogen Energy 38:4945–496
  8. Elsharnouby O, Hafez H, Nakhla G, El Naggar MH (2013) A
  9. critical literature review on biohydrogen production by
  10. pure cultures. Int J Hydrogen Energy 38:4945–496
  11. Elsharnouby, O., Hafez, H. Nakhla, G., El Naggar, MH. 2013. A Critical Literature Review on Biohydrogen Production by Pure Cultures. Internation Journal Hydrogen Energy 38 : 4945-4966
  12. Kim, M.S., and Lee, D. Y. 2010. Fermentative Hydrogen Production from Tofu Processing Waste and Anaerobic Digester Sludge Using Microbial Consorcium, Bioresource Technology, 101:S48-S52
  13. Kapdan, I. K., F. Kargi. 2006. Bio-hydrogen Production from Waste Materials. Enzyme and Microbial Technology, 38:569-582
  14. Kharisma, Agung Dian. 2015. Pengaruh Hidrogen Peroksida terhadap Produksi Hidrogen Dari Limbah Buah Melon: Cucumis Melo L.) Oleh Mikroba Digester Biogas. Tesis, Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
  15. Stefany, Windy. 2015. Produksi Biogas Dari Campuran Sampah Buah Dengan Perlakuan Awal Distilasi Uap. Tesis, Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
  16. Wei Juan, Liu Zuo-Tao, Zhang Xin. 2010. Biohydrogen Production from Starch Wastewater and Application in Fuel Cell. Int J Hydrogen Energy, 35(29): 49-52
  17. Ren N Q, Gong M L. 2006. Characteristics and Operation of Enchanced Continuous Bio-Hydrogen Production Reactor Using Support Carrier, NCBI Journal 9