Main Article Content

Abstract

Industri penyamakan kulit adalah industri yang menghasilkan kontaminan tinggi padatan tersuspensi, dan BOD. Salah satu alternatif dalam proses pengolahan limbah penyamakan kulit dengan menggunakan teknik aerasi. Pada penelitian ini, modifikasi teknik aerasi dengan merekayasa jenis gelembung udara dengan nano dispersed. Variasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis mikroorganimse (Nitrosomonas sp dan Nitrobakter sp), waktu kontak, dan jenis gelembung. Pada penelitian ini menunjukan bahwa jenis gelembung nano dispersed sangat efektif dalam menyisihankan BOD hingga 91,6%.

Keywords

Air Limbah Industri Penyamakan Kulit Stromming Bubble Pump

Article Details

References

  1. Adnan, IF., (2003). Pengaruh Jumlah Lubang, Bentuk Pedal, dan Posisi Pemasangan Pedal Pada Aerator Tipe Kincir Terhadap Daya, Diameter, dan Luas Penutupan, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  2. Badjoeri, & Suryono. T. 2002. Pengaruh Peningkatan Air Limbah Cair Organik Karbon Terhadap Suksesi Bakteri Pembentuk. Bioflok dan Kinerja Lumpur Aktif Beraliran Kontinyu. Jurnal Limnotek, Vol IX No.1
  3. Boyd, C.E. 1998. Water Quality in Warm Water Fish Pond. Alabama, USA: Auburn University Agricultural Experimental Station
  4. Herlambang, A., & Heru, D. 1999. Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil Dengan Sistem Lumpur Aktif. Jakarta: Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair Direktorat Teknologi Lingkungan. Deputi Bidang Teknologi Informasi. Energi. Material dan Lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
  5. Herlambang, A. 2005. Teknologi Pengolahan Limbah Tekstil Dengan Sistem Lumpur Aktif.
  6. Nasution, MI. 2008. Penentuan jumlah Amoniak dan Total Padatan Tersuspensi Pada Pengolahan Air Limbah PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangkir. Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara.
  7. Nugroho, B. 2001. Ekologi Mikroba Pada Tanah Terkontaminasi Logam Berat. Thesis Master. Pasca Sarjana IPB. Bgor
  8. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah Surabaya.
  9. Rahayu, N. 2015. Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Lumpur Aktif. Bandung: Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung.
  10. Reza, F. F. 2014. Prototype Unit Pengolahan Limbah (Activated Sludge Biosand Filter Reactor) Untuk Menurunkan Kadar Chemical Oxygen Demand (COD), Biological Oxygen Demand (BOD) dan Total Suspended Solid (TSS) Pada Limbah Cair Tahu. Tugas Akhir . Semarang: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang.
  11. Sari, R. 2009. Pengaruh modifikasi Aerator Kincir Angin Tipe Pedal Lengkung Pada Peningkatan Kadar Oksigen Air. Skripsi. Bogor: Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
  12. Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 06-6989-26 Tahun 2005.
  13. Sulistyorini, (2018), Bioremidiasi Tanah Tercemar Minyak Bumi dengan Teknik Bioagumentasi Menggunakan Pseudomonas Putida dan Bacillus sp., Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Surabaya.
  14. Syamsudin, Sri, P., & Andri. 2006. Efektivitas Aplikasi Enzim Dalam Sistem Lumpur Aktif Pada Pengolahan Air Limbah Pulp dan Kertas. Betita Selulosa Vol.43.
  15. UPT Industri Kulit dan Produk Kulit, (2017), Buku Panduan: Proses Penyamakan Kulit, Magetan.
  16. Yureana, W. 2008. Pengaruh Debit Terhadap Dinamika Gelembung Udara Dalam Kolom Aerator. Vol.8 No.2. Yogyakarta: fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.