Main Article Content

Abstract

Menjadi daerah sub urban, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, D.I Yogyakarta mengalami peningkatan kebutuhan air karena pertambahan penduduk dari beberapa tahun belakangan. Jumlah penduduk yang terus meningkat mendukung terjadinya perluasan wilayah permukiman dan perkembangan sarana infrastruktur yang mendukung kegiatan masyarakat sehari-hari. Alih fungsi penggunaan lahan di suatu wilayah perlu disesuaikan dengan berbagai kegiatan masyarakat dan pemanfaatan ruang dalam upaya menjaga kondisi airtanah. Untuk mengetahui kondisi airtanah di sebagian Desa Sidoarum, maka bisa dianalisis berdasarkan tingkat kerentanan airtanah yang berkaitan dengan kondisi daerah penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui zonasi tingkat kerentanan airtanah terhadap pencemaran dengan metode DRASTIC dan penentuan manajemen bencana melalui metode analisis deskriptif kualitatif. Hasilnya terdapat 2 zonasi kerentanan airtanah, yaitu zonasi tingkat kerentanan tinggi dan zonasi tingkat kerentanan sangat tinggi. Model manajemen bencana yang digunakan adalah disaster risk reduction framework berupa identifikasi risiko bencana. Pelaksanaan manajemen bencana tersebut dibutuhkan arahan pemanfaatan ruang secara konsisten dan terpadu, serta Pemerintah baik daerah maupun pusat dapat membuat regulasi sistematis terkait pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan berdasarkan tingkat kerentanan airtanah. 

Keywords

Kerentanan Airtanah DRASTIC Kerentanan Manajemen Bencana

Article Details

References

Read More