Main Article Content

Abstract

Ekosistem lamun Pulau Panjang memiliki fungsi ekologis bagi biota sekitarnya.  Mikroplastik dapat tersimpan di sedimen untuk jangka waktu yang lama karena sifatnya yang sulit terurai.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan mikroplastik pada sedimen lamun di Pulau Panjang.  Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2019 di Pulau Panjang, Jepara.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei.  Teknik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling, dibagi menjadi 2 jenis sampel yaitu 7 sampel inti dan 3 sampel tambahan (untuk uji FT-IR). Analisis dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara jumlah mikroplastik yang didapatkan dengan kerapatan lamun. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa jumlah total mikroplastik yang didapatkan sebanyak 93 partikel dengan bentuk fragmen, film, fiber, dan pelet.  Jumlah tertinggi terdapat pada titik 7 dengan jumlah 19 partikel. Bentuk mikroplastik dominan yang ditemukan yaitu fragmen sebanyak 51 partikel (54,83%), kemudian bentuk lain seperti fiber 34 partikel (36,56%) dan film sebanyak 8 partikel (8,6%). Jenis lamun yang ditemukan yaitu Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, dan Enhalus acoroides.  Kerapatan lamun di Pulau Panjang titik 1-7 tergolong tinggi, kecuali pada titik 5 yang memiliki kerapatan lamun sedang.  Analisa statistika yang dilakukan yaitu uji One Way ANOVA dengan nilai signifikansi 0,008 ( < 0,05) yang menunjukkan bahwa rata-rata bentuk mikroplastik yang ditemukan setiap titik berbeda secara signifikan. Berdasarkan uji FT-IR yang telah dilakukan terhadap sampel A, sampel B dan sampel C didapatkan puncak bilangan gelombang khas berkisar 1466 – 3700 cm-1 dengan gugus fungsi berupa ikatan C, C=C, C=O, N-H, OH dan C-H yang menggambarkan ikatan plastik jenis PP.

 

Keywords

fiber film fragmen mikroplastik lamun Pulau Panjang pelet

Article Details

References

Read More