Main Article Content

Abstract

Sekolah adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Salah satu faktor untuk mencapai kondisi lingkungan belajar yang baik adalah terhindar dari masalah kebisingan. Sekolah yang berada dekat dengan jalan rayadapat mengganggu aktivitas siswa yang berlangsung. Gangguan yang sering ditemui di sekolah-sekolah adalah gangguan kebisingan yang berasal dari sektor transportasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kebisingan dan menggambar pemetaan di SD Negeri 1 Beringin Raya. Alat yang digunakan untuk menentukan kebisingan dalam penelitian ini adalah Sound Level Meter, pemetaan menggunakan softwere Surfer 16, dan perhitungan kebisingan menggunakan rumus pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No: KEP-48/MENLH/11/1996. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan cara mencatat setiap 5 detik selama 10 menit diperoleh tingkat kebisingan rata–rata pada titik 1 (pinggir jalan) sebesar 76 dB, pada titik 2 (depan kelas 5) sebesar 68,5 dB, pada titik 3 (depan kelas 1) sebesar 62,5 dB, pada titik 4 (depan kelas 4) sebesar 58,0 dB, pada titik 5 (depan kelas 6) sebesar 57,1 dB. Berdasarkan hasil Analisa tingkat kebisingan rata-rata di SD Negeri 1 Beringin Raya belum memenuhi standar yang telah ditentukan yaitu 55 dB. Tingkat kebisingan dari hasil perhitungan selanjutnya dilakukan pemetaan dengan Surfer 16 dan didapatkan alternatif pengendalian antaralain pelarangan membunyikan klakson, dilarang berhenti bagi kendaraan bermotor, membuat zona selamat sekolah di jalan raya, pembangunan noise barrier (dinding peredam suara) berupa pagar tembok pada halaman sekolah setinggi 2,8 m, dan penanaman tumbuhan tanaman kembang sepatu (hibiscus rosa sinensis L) di depan pagar sekolah.

Keywords

Tingkat kebisingan pemetaan sekolah.

Article Details

References

  1. Irawan, R.S. (2014). Penurunan Tingkat Kebisingan Jalan Raya Dengan Menggunakan Beberapa Jenis Pagar . Institut Pertanian Bogor : Bogor.
  2. Kementerian Negara Lingkungan Hidup, (1996). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Kep 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Jakarta.
  3. Rakhma, P. (2015). Reduksi Kebisingan Akibat Lalu Lintas Menggunakan Pagar Dan Dinding Dari Material Lokal. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
  4. Prahasta, E. (2002). Sistem Informasi Geografis: Konsep-Konsep Dasar Informasi Goegrafis. Bandung: Informatika Bandung.
  5. Hananto, S., & Busono, T. (2009). Pengaruh Kebisingan Lalu Lintas Terhadap Efektivitas Proses Belajar Mengajar. Jurnal Ilmiah Arsitektur TERAS, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 9, 1412-0135.