Main Article Content

Abstract

Sungai Winongo merupakan sungai yang berada di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungai inimelintasi 3 kabupaten/kota yakni Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Dengan letaknya ini menjadikan sungai tersebut tidak lepas dari aktivitas masyarakat setempat, sehingga mempengaruhi kualitas air darisungai tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji status kualitas air Sungai Winongo menggunakan 4 metode indeks kualitas air, yakni metode storet, indeks pencemaran, CCMEWQI dan BCWQI, juga bertujuan untuk mengetahui metode yang sesuai pada penelitian ini. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari laman yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Yogyakarta dan parameter yang diuji adalah parameter kimia yakni fosfatdan nitrat. Tingginya konsentrasi parameter ini dapat menunjukkan adanya pencemaran di suatu perairan. Adapun pada metode indeks Pencemaraan, didapatkan hasil tercemar ringan. Pada metode Storet, didapatkan hasil tercemar sedang hingga berat. Pada metode CCMEWQI didapatkan hasil sangat buruk. Serta pada metode BCWQI didapatkan hasil sedang. Untuk metode yang sesuai pada penelitian ini adala metode Indeks Pencemaran.

Article Details

References

  1. Agustiningsih, et al. 2012. Analisis Kualitas Air dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Bukar Kabupaten Kendal. Jurnal PRESIPITASI Vol. 9 No.2 September 2012, ISSN 1907-187X. Fakultas TEKNIK Universitas Diponegoro. Semarang.
  2. Asadollahfardi, Gholamreza, 2015. Water Quality Management Assessment and Interpretation. SpringerBriefs in Water Science and Technology. New York. USA.
  3. Asuhadi, Sunarwan. Manan, Abdul. 2018. Status Mutu Air Pelabuhan Panggulubelo Berdasarkan Indeks Storet dan Indeks Pencemaran. JURNAL KELAUTAN NASIONAL, Vol. 12, No 2, Agustus 2018, Hal. 109-119. Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo.
  4. Azizah, Mia., Humairoh, Mira. 2015Analisis Kadar Amonia (NH3)Dalam Air Sungai Cileungsi. Jurnal Nusa Sylva.Vol.15.1 Juni 2015 : 47-54. FMIPA Universitas Nusa Bangsa, Bogor.
  5. Bharti, et al. 2011. Water Quality Index Used for Surface Water Vulnerability Assesment. INTERNATIONAL JOURNAL OF ENVIRONMENTAL SCIENCES Volume 2, No 1, 2011 University School of Environment Management, G.G.S. Indrapartha University, Dwarka, New Delhi. India.
  6. Canadian Council of Ministers of the Environment (CCME). 2001.Canadian waterquality guidelines for the protection of Aquatic life: CCME Water Quality Index 1.0.Technical Report. Canadian Council of Ministers of the Environment, Winnipeg, MB,Canada.
  7. Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. 2018. Analisa Hasil Pemantauan Kualitas Air. Yogyakarta.
  8. Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta. 2019. Analisa Hasil Pemantauan Kualitas Air. Yogyakarta.
  9. Fan, et al. 2021. Ammonia Spatiotemporal Distribution and Risk Assessment for Freshwater Species in Aquatic Ecosystem in China. Ecotoxicology and Environmental Safety 207 (2021) 111541.
  10. Hamuna, B. et al. 2018. Konsentrasi Amoniak, Nitrat, dan Fosfat di Perairan Distrik Depapre, Kabupate Jayapura. EnviroScienteae Vol. 14 No. 1, April 2018 Halaman 8-15. FMIPA Universitas Cendrawasih. Papua
  11. Huboyo, H.S., et al. 2009. Analisis Penentuan Mutu Air Beberapa Sungai di Jawa Tengah Dengan Metode Storet dan Indeks Pencemaran. Jurnal PRESIPITASI Vol. 6 No.2 September 2009, ISSN 1907-187X. Universitas Diponegoro. Semarang.
  12. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 115 tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air
  13. Laporan Akhir Konsultasi Penelitian Konservasi Sungai Winongo. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul tahun 2020.
  14. Marganingrum, D., Roosmin, D., Sabar,A., 2013. Diferesiasi Sumber Pencemar Sungai Menggunakan Pendekatan Metode Indeks Pencemar (IP) (Studi Kasus : Hulu DAS Citarum). Pusat Penelitian Geoteknolog Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.Ris.Geo.Tam Vol. 23, No.1, Juni2013 pp 37-48.
  15. Marlina, et al. 2017. Pengaruh Kekasaaran Saluran dan Suhu Air Sungai Pada Parameter Kualitas Air COD, TSS di Sungai Winongo Menggunakan Software QUAL2Kw. Jurnal Sains dan Teknologi
  16. Lingkungan, Volume 9, Nomor 2, Juni 2017 Hal. 122-133
  17. Putri, et al. 2019. Kondisi Nitrat, Nitrit, Amonia, Fosfat dan BOD di Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 1, Hlm. 65-74, April 2019. Ilmu dan Teknologi Kelautan Universitas Udayana. Bali.
  18. Rosilla, et al. 2016. Kadar Fosfat Dalam Air Sungai Cikaniki. Jurnal Sains Natural Universitas Nusa Bangsa Vol. 5, No.2, Januari 2016, 124 – 131. Fakultas MIPA, UNB Bogor.
  19. Saraswati, et al. 2014. Kajian Bentuk dan Sensitivitas Rumus Indeks PI, Storet, CCME untuk Penentuan Status Mutu Perairan Sungai Tropis Indonesia. Manusia dan Lingkungan, 21(2), pp.129–142. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
  20. Vrzel, et al. 2016. Determination of the Sources of Nitrate and the Microbiological Sources of Polltion in the Sava River Basin. Science of the Total Environment 573 (2016) 1460–1471. Jožef Stefan International Postgraduate School, Jamova ulica 39, 1000 Ljubljana, Slovenia.
  21. Yogafanny, E., 2015. Pengaruh Aktifitas Warga di Sempadan Sungai terhadap Kualitas Air Sungai Winongo. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, 7(1), pp. 41-50.
  22. Yusrizal, Heri. 2015. Efektivitsas Metode Perhitungan Storet, IP dan CCME WQI Dalam Menentukan Status Kualitas Air Way Sekampung Provinsi Lampung, pp 11-23
  23. Zandbergen, P. A. and Hall, K. J. 1998. Analisys of the British Columbia Wter Quality Index for Watershed Managers: a Case Study of Two Small Watersheds. Institue for Resources and Environment, University of British Columbia, pp 436 – 2206 East Mall.