Main Article Content

Abstract

Abu sekam padi umumnya mengandung silika (SiO2) sebesar 86,90-97,30% dan sejumlah kecil alkali dan logam pengotor. Kandungan silika yang tinggi pada abu sekam padi dapat digunakan sebagai alternatif sumber silika yang potensial dalam sintesis natrium silikat. Natrium silikat murni disintesis melalui dua tahap, yaitu isolasi silika dari sekam padi dan sintesis natrium silikat. Isolasi silika terdiri atas proses pengarangan, pengabuan arang sekam pada suhu 600°C, selama 2 jam dan pemurnian silika dengan HCl 3%. Natrium silikat disintesis dengan cara destruksi dengan NaOH yang diikuti dengan peleburan. Natrium silikat yang diperoleh akan dikarakterisasi dengan teknik FTIR untuk analisis gugus fungsional dan EDS untuk analisis komposisi serta kadar unsur yang terkandung dalam sampel. Analisa FTIR sampel natrium silikat membuktikan terjadinya pembentukan SiO2. Pola serapan silika yang muncul umumnya adalah gugus silanol (≡Si-OH) dan siloksan (≡Si-O-Si≡). Pita serapan di 2800-3750 cm-1 menunjukkan gugus –OH silanol dan H2O yang diserap. Bilangan gelombang 682,8 cm-1 menunjukkan ikatan Si-O-Si dan vibrasi ulur Si-O pada silanol (≡Si-OH) pada bilangan gelombang 972,12 cm-1. Hasil EDS menunjukkan bahwa unsur-unsur yang terdapat dalam natrium silikat sintetis, yaitu oksigen 71,89%, natrium 22,63%, dan silikon 5,39%.

Keywords

sekam padi silikat natrium silika FTIR EDX

Article Details