Main Article Content

Abstract

Biomass open burning melepaskan sejumlah besar polutan yang menyebabkan terganggunya komponen kimia di atmosfer. Fenomena ini juga merupakan salah satu penyebab utama dalam perubahan iklim. Asia tenggara merupakan region yang memiliki wilayah agrikultur yang luas sehingga memiliki potensi untuk terbakar secara terbuka dan berkontribusi menyumbang emisi pencemaran udara yang sangat besar. Pencitraan satelit dan remote sensing digunakan dalam penelitian ini untuk menghitung area terbakar dan besarnya emisi yang dihasilkan dalam konteks spasial di wilayah Asia Tenggara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan seberapa besar pengaruh emisi yang dihasilkan oleh kebakaran lahan gambut di Indonesia terhadap besarnya emisi yang dihasilkan dari terbakarnya biomass secara tebuka di Asia Tenggara. Kebakaran agrikultur pada lahan gambut di Indonesia menghasilkan emisi pencemaran udara dalam jumlah yang besar sehingga kasus ini diambil menjadi topik spesifik pada penelitian ini. Data produk dari MODIS burned area dan land cover digunakan untuk mendeteksi area terbakar dan memperkirakan faktor emisi di Asia Tenggara yang digunakan dalam perhitungan emisi. Pada hasil penelitian ini, tahun 2001-2007, bulan Mei sampai Oktober, Indonesia berkontribusi sekitar 80% dari total keseluruhan total area terbakar di Asia tenggara. Data dan hasil dari penelitian ini bisa digunakan untuk pertimbangan pembuatan kebijakan di wilayah Asia Tenggara.

Keywords

biomass open burning Indonesia lahan gambut MODIS remote sensing

Article Details