Main Article Content
Abstract
Lahan pasir pantai merupakan lahan bermasalah untuk pertanian karena sifat tanahnya tidak mendukung pertumbuhan tanaman dan vinasse merupakan limbah industri ethanol yang jumlahnya sangat besar yang apabila dibuang di lahan terbuka akan mencemari lingkungan. Penggunaan vinasse sebagai bahan perbaikan tanah tanpa memberikan pengaruh negatif kemungkinan dapat dikerjakan untuk tanah bertekstur kasar seperti tanah di lahan pasir pantai. Oleh karena itu dalam penelitian ini, vinasse akan dicoba digunakan untuk membudidayakan tebu pada media tanah yang diambil dari lahan pasir pantai. Penelitian menggunakan pendekatan percobaan pot faktorial 4x4 yang disusun dalam rancangan lingkungan acak lengkap dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vinasse dengan dosis 60.000 l/ha hanya sekali pada awal penanaman tebu mampu memperbaiki kemampuan tanah menyimpan air. Vinasse terbukti tidak memberikan pengaruh kurang baik terhadap tanaman yang dibudidayakan, bahkan pemberian vinasse cenderung memperbaiki pertumbuhan tebu baik dilihat pada tinggi tanaman, diameter batang, berat kering akar dan tajuk, meskipun pengaruhnya tidak berbeda nyata.
Keywords
Lahan pasir pantai
vinasse
tebu
Article Details
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).