Main Article Content
Abstract
Penyakit diare dan muntaber merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah utama di Indonesia. Data kementerian kesehatan menunjukkan peningkatan kejadian diare dari tahun ke tahun. Penyediaan dan pendayagunaan infrastruktur sanitasi dan air bersih yang aman menjadi salah satu upaya untuk menekan angka kejadian diare/muntaber (penulisan dikalimat pertama diare dan muntaber). Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dukungan pendayagunaan infrastruktur sanitasi dan air bersih terhadap kesehatan masyarakat. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan level analisis kabupaten Gresik tahun 2011. Data utama yang digunakan bersumber dari data potensi desa tahun 2011 dengan teknik pengolahan data statistik tabulasi silang. Hasil pembahasan menunjukkan pendayagunaan infrastruktur sanitasi dan air bersih di kabupaten Gresik tahun 2011 belum mampu mendukung kesehatan masyarakat terbebas dari penyakit diare dan muntaber. Rekomendasi yang disarankan antara lain peningkatan cakupan air bersih perpipaan, mempromosikan sistem sanitasi perkotaan atau komunal yang aman dan ramah lingkungan, serta melembagakan ketentuan pengelolaan sanitasi dan air bersih aman dan ramah lingkungan dalam peraturan daerah.
Keywords
Sanitasi
air bersih
jamban
diare dan muntaber
Article Details
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).