Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan https://journal.uii.ac.id/JSTL <p style="text-align: justify;">Jurnal Sains &amp; Teknologi Lingkungan (JSTL) published twice a year in January and June is a scientific journal that publishes scientific research papers and ideas in the field of science and technology related to environmental issues. The journal covers typical subjects of environmental sciences and technologies such as.: Drinking water treatment, wastewater treatment, solid waste treatment, solid waste management, cleaner production, air pollution management, resource recovery, water pollution, soil contamination, and other relevant fields.</p> Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia en-US Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan 2085-1227 <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p><ol type="a"><li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0">Creative Commons Attribution License</a> that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li><li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li><li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See <a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html" target="_new">The Effect of Open Access</a>).</li></ol> Analisis dan Pemetaan Pengaruh Kecepatan Kendaraan Terhadap Tingkat Kebisingan di Kawasan Sekolah Dasar Kota Kendari, Sulawesi Tenggara https://journal.uii.ac.id/JSTL/article/view/19852 <p><em>Kebisingan merupakan gelombang suara yang ditimbulkan dari sumber suara bergetar sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pendengarnya dan memiliki efek terhadap kesehatan. Aktivitas lalu lintas merupakan salah satu sumber kebisingan dan mengganggu kenyamanan anak-anak sekolah. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi kebisingan di Sekolah Dasar (SD) pada tepi jalan primer Kota Kendari secara matematis, kemudian memetakan hasil perhitungan kebisingan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menghitung volume kendaraan lalu lintas jenis sepeda motor, kendaraan ringan, dan kendaraan berat. Pengukuran dilakukan pada hari senin-jum’at tiap titik satu hari, waktu pengukuran pukul 08.00 - 09.00 WITA. Waktu tempuh dilakukan dengan pencatatan waktu yang diperlukan untuk melewati segmen jalan. Intensitas kebisingan dengan pengukuran perhitungan menggunakan pendekatan empirik dalam satuan decibel berdasarkan volume lalu lintas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan Predicted Noise Level (PNL), potensi tingkat kebisingan tertinggi berada di SDN 7 Kendari sebesar 67,09 dB(A), SDN 37 Kendari sebesar 66,53 dB(A), SDN 6 Kendari sebesar 65,05 dB(A), SDN 2 Kendari sebesar 64,84 dB(A), SDN 30 Kendari sebesar 64,53 dB(A), dan SDN 28 Kendari sebesar 62,48 dB(A). Penyajian data dalam bentuk data spasial/peta sangat penting dilakukan ini karena lokasi penelitian yang banyak, dengan penyajian data dalam bentuk peta lebih memudahkan peneliti untuk menganalisis besar potensi kebisingan dengan membuat titik-titik, agar menjadi bahan acuan terhadap potensi besar PNL di Kota Kendari.</em></p> Herdin Herdin Sumarlin Sumarlin Ilham Ilham Dwiprayogo Wibowo Copyright (c) 2024 Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan 2024-01-31 2024-01-31 16 1 10.20885/jstl.vol16.iss1.art1 Pendayagunaan Limbah Diaper sebagai Bahan Bakar Menggunakan Proses Densifikasi https://journal.uii.ac.id/JSTL/article/view/21802 <p>Popok sekali pakai (diaper) menjadi pilihan mayoritas ibu karena kepraktisannya. Hal ini menimbulkan limbah diaper yang semakin hari semakin menumpuk. Pendayagunaan limbah diaper masih sangat jarang dilakukan. Selama ini limbah diaper ditimbun di tempat pembuangan sampah atau dibuang sembarangan di sungai. Kondisi ini menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, baik berupa pencemaran udara, air, tanah serta berkurangnya estetika lingkungan. Terlebih jika terdapat feses pada limbah diaper sehingga menimbulkan pencemaran bakteri <em>Escherichia coli</em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah diaper menjadi <em>biofuel pellet</em> yang <em>renewable</em> dan <em>sustainable</em> menggunakan proses densifikasi. Tujuan selanjutnya dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelembaban terhadap nilai kalor <em>biofuel pellet</em>, menganalisis proksimat serta membandingan angka <em>Escherichia coli</em> limbah diaper sebelum dan sesudah diolah menjadi <em>biofuel pellet</em>. Proses pembuatan <em>biofuel pellet</em> dilakukan dengan mengumpulkan limbah diaper; menghancurkannya menggunakan alat pencacah; mengeringkan dan mensterilkannya; kemudian mencetak menjadi <em>biofuel pellet</em>. Pengujian nilai kalor dilakukan berdasarkan pedoman ASTM D-2015 dan perhitungannya berdasarkan pedoman ASTM D-3175. Analisis proksimat dilakukan berdasarkan pedoman ASTM D-3174, ASTM D-1762-84, ASTM D-3172 dan ASTM D-2395. Limbah diaper dapat diolah menjadi <em>biofuel pellet</em> menggunakan proses densifikasi. Semakin rendah kelembaban, maka nilai kalor <em>biofuel pellet</em> semakin tinggi. <em>Biofuel pellet</em> dengan kelembaban 0% memiliki nilai kalor sebesar 6181,9 kal/g, kadar zat volatil 74,55%, kadar abu sebesar 15,25%, kadar karbon terikat sebesar 10,20% dan densitas sebesar 0,86 . Nilai kalor, kadar zat volatil dan densitas <em>biofuel pellet</em> ini memenuhi standar SNI 8021:2014. Sedangkan kadar abu dan kadar karbon terikat belum memenuhi standar. Angka <em>Escherichia coli</em> limbah diaper sebesar cfu/g, sedangkan setelah diolah menjadi <em>biofuel pellet</em> menurun drastis yaitu &lt;10 cfu/g.</p> Nurul Muyasaroh Endah Ayuningtyas Copyright (c) 2024 Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan 2024-01-31 2024-01-31 16 1 10.20885/jstl.vol16.iss1.art2 Pemantauan Makroinvertebrata sebagai Bioindikator dan Uji Parameter Fisik-Kimia Air pada Sungai Tambak Rejo, Sidoarjo https://journal.uii.ac.id/JSTL/article/view/31156 <p><em>Sungai Tambak Rejo merupakan sungai yang berada di desa Tambak Rejo, Kabupaten Sidoarjo. Merupakan sungai utama yang mengaliri tiga kelurahan yaitu tambak sumur, tambak rejo dan tambak sawah. Ketiga lokasi aliran sungai menjadikan sungai Tambak Rejo memiliki berbagai karakteristik limbah yang dihasilkan baik limbah domestik, limbah industri dan limbah pertanian. Hal ini tentunya dapat menyebabkan penurunan kuaitas air sungai, apabila limbah yang dihasilkan tidak diolah dengan benar. Pemantauan makroinvertebrata sebagai bioindikator kualitas air sungai merupakan tujuan penelitian ini, dimana biota ini dapat digunakan sebagai indikator biologis karena adanya habitat dan keberadaannya sangat dipengaruhi secara langsung di dalam perairan. Pengukuran parameter fisik-kimia air juga dilakukan untuk menyesuaikan kualitas air sungai dengan baku mutu yang telah ditetapkan, paramet yang diukur ialah pH, Suhu, TSS, BOD, COD dan Mn. Analisis makroinvertebrata menggunakan dua metode yakni, metode indeks biotilik dan metode indeks biotik, metode indeks biotilik menunjukkan kualitas air sungai Tambak Rejo dikategorikan sebagai sungai tercemar sedang pada stasiun I-II dan tercemar ringan pada stasiun III. Pada indeks biotik BMWP-ASPT, Sungai Tambak Rejo dikategorikan sebagai tercemar sedang pada stasiun I dan III, dan pada stasiun II dikategorikan sebagai tercemar berat. Hasil laboratorium parameter fisik-kimia didapatkan beberapa parameter di tiap staisuan yang melebihi baku mutu air sungai kelas II siantaranya, BOD dan COD ketiga stasiun memiliki nilai yang melebihi baku mutu, BOD pada pada titik berkisar 10,5 mg/l - 11,36 mg/l, BOD pada staisun II berkisar 10,58 mg/l - 12,04 mg/l, BOD pada stasiun III berkisar 11,4 mg/l - 11,9 mg/l. COD stasiun I berkisar pada 37,95 mg/l - 39,2 mg/l, pada stasiun II 51,88 mg/l - 58,67 mg/l, pada stasiun III sebesar 28,61 mg/l, hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan Sungai Tambak Rejo diperlukan pengelolaan pencemaran perairan lebih lanjut.</em></p> Adinda Atthiyatur Robbi Ida Munfarida Sarita Oktorina Dedy Suprayogi Rr Diah Nugraheni Setyowati Copyright (c) 2024 2024-06-10 2024-06-10 16 1 10.20885/jstl.vol16.iss1.art3