al-Mawarid Jurnal Syariah dan Hukum (JSYH) https://journal.uii.ac.id/JSYH <p><strong>al-Mawarid: Jurnal Syari’ah &amp; Hukum</strong> is a peer-reviewed journal published two times a year (February and August) by the Department of Ahwal Syakhshiyah, Faculty of Islamic Studies, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, Indonesia. Formerly, first published in 1993, al-Mawarid was initially published as Al-Mawarid: Jurnal Hukum Islam, an Indonesian bi-annual journal on Islamic Law. Since 2019, to enlarge its scope, this journal transforms its name to al-Mawarid: Jurnal Syari’ah dan Hukum. al-Mawarid warmly welcomes graduate students, academicians, and practitioners to analytically discuss and deeply explore new issues in relation to the improvement of shari'ah and law challenges and beyond. Note: The previous version of this journal was entitled "Al-Mawarid: Jurnal Hukum Islam" published from 1993 until 2015. The archives of the journal can be found in this <a href="https://journal.uii.ac.id/JHI/issue/archive" target="_blank" rel="noopener">link</a></p> <table style="width: 100%;" border="1" cellspacing="2" cellpadding="2"> <tbody> <tr style="height: 26px;"> <td style="width: 111.469px; height: 26px;">ISSN</td> <td style="width: 311.531px; height: 26px;">2656-193X</td> </tr> <tr style="height: 26px;"> <td style="width: 111.469px; height: 26px;">E-ISSN</td> <td style="width: 311.531px; height: 26px;">2656-1654</td> </tr> <tr style="height: 28px;"> <td style="width: 111.469px; height: 28px;">DOI</td> <td style="width: 311.531px; height: 28px;">10.20885/mawarid</td> </tr> <tr style="height: 52px;"> <td style="width: 111.469px; height: 52px;">Publisher</td> <td style="width: 311.531px; height: 52px;">Department of Ahwal Syakhshiyah, FIAI, UII Yogyakarta, Indonesia</td> </tr> </tbody> </table> <p class="item"> </p> <p class="item"> </p> <p class="item"> </p> en-US <ol><li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/" target="_blank">Creative Commons Attribution License</a> that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</li><li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</li><li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.</li></ol> [email protected] (M Roem Syibly) [email protected] (M Roem Syibly) Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.3.0.10 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 GENDER DALAM SUDUT PANDANG ANTROPOLOGI DAN ISLAM https://journal.uii.ac.id/JSYH/article/view/28857 <p><em>Gender studies have always been used as a basic reference and have had a significant influence on the social sciences, both in general and specific terms. This basic reference is evident when examining the working relations between men and women, in various societal structures in different cultures. Therefore, the division of responsibilities between men and women is determined not only socially but also culturally, and, more importantly according to sociologists and anthropologists, not according to God's nature and will. This study uses a qualitative research method, the approach used is theology and anthropology. Misunderstanding of the position of men and women in culture must be explained by anthropologists and other social science activists. Where the label of independence in men and the indecision of women is only a label built by culture, especially patriarchal culture. Islam does not distinguish between men and women except for inherent natures such as giving birth and breastfeeding. In addition, Allah only differentiates his people based on their piety.</em></p> <p>Kajian gender senantiasa menjadikan acuan dasar serta berpengaruh secara signifikan terhadap ilmu-ilmu sosial, baik dalam pengertian umum maupun spesifik. Rujukan dasar tersebut tampak jelas pada saat mengkaji relasi kerja antara laki-laki dan perempuan, dalam berbagai struktur masyarakat dalam kultur yang berbeda. Karenanya, pembagian tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan ditetapkan tidak saja secara sosial tetapi juga kultural, dan, lebih penting lagi menurut para sosiolog dan antropolog, bukan atas kodrat dan keinginan Tuhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, pendekatan yang digunakan adalah teologi dan antropologi. Kesalahan pemahaman akan kedudukan laki-laki dan perempuan dalam budaya, harus diuraikakn oleh antropolog dan penggiat ilmu sosial lainya. Dimana label indepensi pada laki-laki serta kebimbangan para perempuan hanya label yang dibangun oleh budaya terutama budaya patriarki. Islam tidak membedakan laki-laki dan perempuan kecuali kodrat yang melekat seperti melahirkan dan menyusui. Selain itu Allah hanya membedakan umatnya berdasarkan ketakwaanya saja.</p> Januariansyah Arfaizar, Nurmala HAK, Yusdani Yusdani, Latifatul Chasanah Copyright (c) 2023 Januariansyah Arfaizar, Nurmala HAK, Yusdani Yusdani, Latifatul Chasanah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.uii.ac.id/JSYH/article/view/28857 Fri, 06 Oct 2023 00:00:00 +0000 SOSIO-CULTURAL ANALYSIS OF DIVORCE LEGISLATION A COMPARATIVE STUDY BETWEEN INDONESIA AND UNITED KINGDOM https://journal.uii.ac.id/JSYH/article/view/27160 <p>This study aims to compare the perspective of legal sources of divorce in Indonesia and the United Kingdom by using a number of legal sources and other written literacy as the reading sources and reference (Public Research). This study used a qualitative-descriptive method by comparing divorce laws; analyzed the factors causing similarities and differences in the form of the rules in terms of divorce in Indonesia and the United Kingdom, and identified similarities and differences in how the two countries regulate the divorce issues. The researcher concerned with the biography and history of the two countries in the development of divorce law and found that social background, religion, political ideology, and history are the factors that have greatly affected the laws issued and implemented in country. This research will be a source of comparison and reflection for divorce law in Indonesia and the UK to become more progressive and developing. Alos, this research will be useful for further research on divorce law in Indonesia or the United Kingdom. </p> <p><strong>Keywords:</strong> <em>Divorce Law, Indonesia, United Kingdom, Comparative.</em></p> <p><em> </em><em>Abstra</em><em>k</em></p> <p>Studi ini adalah studi yang membandingkan perspektif sumber hukum perceraian di Indonesia dan Inggris. Dengan menggunakan sumber hukum dan literasi tertulis lainnya sebagai sumber bacaan dan acuan (Penelitian Pustaka). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif, dengan membandingkan undang-undang perceraian serta menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan persamaan dan perbedaan bentuk aturan-aturan mengenai perceraian di Indonesia dan United Kingdom, lalu menemukan persamaan dan perbedaan bagaimana kedua negara mengatur mengenai masalah perceraian. Dengan memperhatikan biografi dan sejarah kedua negara dalam perkembangan hukum perceraian. Penulis menemukan bahwa faktor latar belakang sosial, agama, ideologi politik, dan historis sangat mempengaruhi undang-undang yang disahkan dan diterapkan di suatu negara. Penelitian ini akan menjadi sumber perbandingan dan refleksi bagi hukum perceraian di Indonesia dan Inggris untuk menjadi lebih progresif dan berkembang, selain itu penelitian ini akan berguna bagi penelitian lanjutan mengenai hukum perceraian di Indonesia ataupun United Kingdom.</p> Fakhriyah Tri Astuti, Setiyawan Setiyawan bin Gunardi, Erni Erni Dewi Riyanti Copyright (c) 2023 Fakhriyah Tri Astuti, Setiyawan Setiyawan bin Gunardi, Erni Erni Dewi Riyanti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.uii.ac.id/JSYH/article/view/27160 Tue, 24 Oct 2023 00:00:00 +0000 RUISLAG TANAH WAKAF BELUM BERSERTIFIKAT UNTUK PROYEK JALAN TOL DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM https://journal.uii.ac.id/JSYH/article/view/28827 <p>Bahwa wakaf untuk proyek jalan tol adalah peristiwa yang sudah sering terjadi di Indonesia dan hal tersebut menimbulkan persoalan dalam perspektif Hukum Islam, sehingga artikel ini bertujuan untuk menggali rumusan tentang hukum <em>ruislag</em> tanah wakaf yang berlaku di Indonesia dan pandangan Hukum Islam terhadap tanah wakaf belum bersertifikat yang terdampak proyek pembangunan jalan tol. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji tentang bagaimana <em>ruislag</em> tanah wakaf menurut hukum yang berlaku di Indonesia dan menjelaskan bagaimana <em>ruislag</em> tanah wakaf belum bersertifikat untuk proyek pembangunan jalan tol dalam perspektif Hukum Islam. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan <em>(library research)</em> dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi, kepustakaan dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penyebab terjadinya <em>ruislag</em> tanah wakaf di Indonesia disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor kepentingan pihak tertentu dan faktor kepentingan umum. <em>Ruislag</em> tanah wakaf belum bersertifikat dalam perspektif Hukum Islam tetap sah dengan syarat dan rukun wakaf yang sudah terpenuhi.</p> <p><em>The endowment of land for toll road projects is a recurring event in Indonesia, and it raises legal issues from an Islamic perspective. Therefore, this article aims to explore the formulation of the law of ruislag tanah wakaf (the transfer of endowment land) in Indonesia and the Islamic perspective on non-certified endowment land affected by toll road construction projects, necessitating the application of ruislag. This research is conducted with the purpose of examining how ruislag tanah wakaf is regulated by the prevailing laws in Indonesia and non-certified endowment land for toll road development projects is viewed from the perspective of Islamic law. This study utilizes library research as a method, employing a normative juridical approach. Data collection techniques include documentation, literature review, and interviews. The findings of this research indicate that the occurrence of ruislag tanah wakaf in Indonesia is caused by two factors: specific interests and public interests. Non-certified ruislag tanah wakaf remains valid from the perspective of Islamic law, provided that the conditions and pillars of the endowment have been fulfilled.</em></p> Dzikrina Qolbunnuzuli, M. Roem Syibly Copyright (c) 2023 Dzikrina Qolbunnuzuli, M. Roem Sibly https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.uii.ac.id/JSYH/article/view/28827 Wed, 08 Nov 2023 00:00:00 +0000 KASUS BUNUH DIRI DAN PERAN KELUARGA https://journal.uii.ac.id/JSYH/article/view/31241 <p>Berdasarkan data dari Asosiasi Pencegahan Bunuh Diri Indonesia, faktor utama yang menyebabkan terjadinya kasus bunuh diri adalah keluarga. Mereka terdorong untuk bunuh diri karena masalah yang dihadapi dengan keluarga mereka sendiri. Dalam banyak kasus di Indonesia, keluarga korban yang bunuh diri sering kali menjadi bahan cemoohan. Korban dianggap sebagai manusia yang gila, kurang iman, bahkan disebut sebagai orang kafir. Adapun keluarga korban bunuh diri sering kali menganggap bunuh diri sebagai hal tabu yang menjadi suatu aib. Sedangkan dalam realitanya, percobaan bunuh diri adalah fenomena umum di banyak belahan dunia. Upaya bunuh diri erat kaitannya dengan aspek psikologis dan pengambilan keputusan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menganalisa perbandingan perspektif antara <em>Sivitas Akademika</em>Psikologi dan Hukum Islam di Yogyakarta terhadap kasus bunuh diri. Desain penelitian adalah kualitatif melalui pengisian formulir dan wawancara secara mendalam menggunakan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beragam pandangan dari Para <em>Sivitas Akademika</em>Universitas di Yogyakarta. Gangguan mental yang terjadi pada setiap orang memiliki tingkatan yang berbeda- beda. Gangguan mental dengan dorongon untuk bunuh diri bukanlah suatu aib yang harus ditutupi, tetapi hendaknya dicari penyelesaian terbaik. Faktor keluarga yang mendominasi pengaruh seseorang untuk bunuh diri, disisi lain keluarga juga menjadi <em>support system </em>yang dapat mencegah seseorang untuk melakukan bunuh diri. Peran agama dalam pencegahan gangguan mental dan kecenderungan untuk bunuh diri menjadi faktor penting lainnya. Pendekatan yang dilakukan tidak hanya agama dilihat dari segi hukum melaikan juga dengan penekanan pada keberagamaan (religiositas). Penanaman ini juga dapat menggunakan beragam metode yang sesuai dengan penyandang gangguan kesehatan mental, tidak melalui ceramah ancaman, tetapi lebih kepada dorongan dan motivasi akan kebaikan dan kebahagiaan yang diajarkan oleh agama.</p> Fuat Hasanudin, Yuke Yolanda, Muhammad Zahrie Nurhadiansyah Copyright (c) 2023 Fuat Hasanudin, Yuke Yolanda, Muhammad Zahrie Nurhadiansyah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://journal.uii.ac.id/JSYH/article/view/31241 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000