Main Article Content

Abstract

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit yang bersifat kronis dan penyandangnya tidak dapat sembuh secara sempurna. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pasiendiabetes rentan mengalami kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara religiusitas dengan kecemasan melalui penerimaan diri sebagai mediator pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini melibatkan 78 orang penyandang diabetes mellitustipe 2 yang berusia 40-70 tahun. Pengumpulan data menggunakan 3 alat ukur yaitu Skala
Religiusitas, Skala Penerimaan Diri dan Skala Kecemasan. Data dianalisis menggunakan analisis mediasi Sobel test. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada 3, yaitu: (1) ada hubungan negatif antara tingkat religiusitas dengan kecemasan pada penyandang diabetes mellitus tipe 2,
(2) ada hubungan positif antara tingkat religiusitas dengan penerimaan diri pada penyandang diabetes mellitus tipe 2, (3) ada hubungan negatif antara tingkat religiusitas melalui penerimaan diri dengan kecemasan pada penyandang diabetes mellitus tipe 2. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara religiusitas dengan kecemasan pada penyandang diabetes tipe 2, dengan (β) sebesar -0,5912; p=0,0263 (p<0,05). Ada hubunganpositif yang signifikan antara religiusitas dengan penerimaan diri pada penyandang diabetes tipe2, dengan (β) sebesar 0,5134; p=0,0006 (p<0,01). Analisis mediasi Sobel Test menunjukkan ada hubungan negatif antara religiusitas melalui penerimaan diri dengan kecemasan pada penyandang diabetes tipe 2 sebesar -0,6961; p=0,0019 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa penerimaan diri menjadi mediator hubungan antara religiusitas dengan kecemasan pada penyandang diabetes tipe 2.

Kata kunci: religiusitas, penerimaan diri, kecemasan, diabetes mellitus tipe 2

Article Details