Main Article Content
Abstract
COVID-19 merupakan situasi yang menimbulkan stres, di luar kendali individu, dan berdampak buruk pada well-being. Pada situasi stres, resiliensi dinilai sebagai faktor protektif dari well-being yang ditandai dengan optimisme dan fleksibilitas kognitif. Individu yang resilien dengan kata lain berpotensi memiliki persepsi distres psikologis rendah sehingga memiliki well-being yang baik bahkan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini melihat peran distres psikologis sebagai mediator dalam hubungan antara resiliensi dan well-being pada situasi COVID-19 di Indonesia. Pengambilan data dilakukan menggunakan survei online dengan tiga alat ukur berbentuk self-reported inventory yaitu HSCL-10, RS-14, dan MHC-SF. Hasil analisis mediasi dari 260 partisipan menunjukan bahwa distres psikologis berperan sebagai mediator parsial dalam hubungan antara resiliensi dan well-being. Semakin tinggi resiliensi, maka semakin positif individu melihat situasi mereka yang ditandai dengan rendahnya distres psikologis. Distres psikologis yang rendah kemudian berpengaruh terhadap peningkatan well-being. Hasil penelitian ini menguatkan pentingnya peran persepsi kognitif terhadap well-being selama kondisi pandemi COVID-19. Intervensi psikologis dalam bentuk peningkatan fleksibilitas kognitif dan pendekatan mindfulness dapat menjadi alternatif dalam menanggulangi dampak negatif COVID-19 terhadap well-being.
Article Details
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).