Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan orientasi religius dengan kecenderungan berperilaku delinkuen pada laki-laki dan peremÂpuan. Hipotesis yang diajukan adalah (1) ada korelasi negatif antara orientasi religius dengan kecenderungan berperilaku delinkuen pada remaja; semakin tinggi orientasi religius remaja, semakin intrinsik orientasi religiusnya, semakin rendah kecenderungan remaja untuk berÂperilaku delinkuen, dan sebaiknya; dan (2) ada perbedaan kecendeÂrungan berperilaku delinkuen antara remaja laki-laki dengan remaja perempuan. Remaja laki-laki lebih tinggi kecenderungannya untuk berperilaku delinkuen daripada remaja perempuan. SubjeK penelitian adaiah pelajar SMU N 1 Tasikmalaya yang diambil secara acak dari populasinya, yang memiliki ciri-ciri: pelajar beragama Islam, dan berusia antara 15-17 tahun. Subjek penelitian ini seluruhnya berjumlah 149 orang, terdiri 66 laki-laki dan 83 perempuan. Untuk mengetahui tingkat orientasi religius dan tingkat kecenderungan berperilaku delinkuen subjek penelitian, digunakan dua macam skala yaitu skala orientasi religius dan skala kecenderungan berperilaku delinkuen. Metode analisis data yang dipakai adalah analisis korelasi product moment dari Pearson untuk menguji hipotesis pertama dan analisis kovarian satu jalur untuk menguji hipotesis kedua. Hasil analisis data menunjuk.kan bahwa (1) ada korelasi negatit yang signifikan antara orientasi religius dengan kecenderungan berperilaku delinkuen pada remaja (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan kecenderungan berperifaku delinkuen antara remaja lakl-laki dengan
remaja perempuan.
Kata kunci : Kecenderungan berperilaku delinkuen, orientasi religius,
jenis kelamin
remaja perempuan.
Kata kunci : Kecenderungan berperilaku delinkuen, orientasi religius,
jenis kelamin