Main Article Content
Abstract
Dalam sistem pembelajaran dilevel perguruan tinggi masih sering dijumpai adanya mahasiswa yang belum memaksimalkan potensinya dikarenakan sikap pasif dalam mengelola pengetahuan, banyak ahli yang menyatakan model pembelajaran yang tepat akan menumbuhkan motivasi yang besar dalam belajar sehingga diharapkan ilmu yang didapatkan lebih mendalam dan bias bermanfaat. Mata kuliah Manajemen Teknologi (MT), merupakan mata kuliah penting dalam disiplin ilmu teknik industri yang diharapkan mampu menghubungkan hard knowledge dan soft knowledge yang dibutuhkan dalam mengelola sebuah organisasi, baik organisasi bisnis maupun organisasi social, namun pada level operasional masih dijumpai beberapa kelemahan dalam mencapai target pembelajaran. Model pembelajaran yang diusulkan dalam program hibah ini ditujukan untuk menciptakan model pembelajaran yang mampu meningkatkan keaktifan siswa didalam memahami ilmu pengetahuan baik secara individu maupun dalam kerja tim. Model pembelajaran yang dihasilkan mampu menghasilkan beberapa rancangan kegiatan dan materi ajar yang diperlukan untuk meningkatkan motivasi belajar diantaranya terbentuknya knowledge based exercise (KBE) , software untuk latihan soal-soal berbasis puzzle, dan model investigasi kasus untuk pembelajaran. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini terlihat terjadi peningkat nilai rata-rata hasil ujian , nilai rata-rata UTS mahasiswa, sebelum dan sesudah program dijalankan sebesar 55.7 dan 67, nilai ujian akhir dari rata-rata 54 menjadi 65, berdasarkan uji t pada tingkat kepercayaan 95% untuk menguji pakah ada perbedaan terhadap nilai ujian tengah semester sebelum dan UTS sesudah model dijalankan didapatkan perbedaan yang cukup signifikan, dengan nilai signifikansi 0.02, uji beda juga dilakukan untuk melihat perbedaan antara nilai ujian UAS sebelum dan sesudah model dijalankan, didapatkan nilai signifikansi 0.01 yang mengindikasikan adanya perbedaan yang signifikan. Model ini juga memberikan gambaran persepsi positif mahasiswa terhadap peningkatan semangat belajar, peningkatan kecepatan pemahaman, peningkatan kreativitas, dan kepuasan dalam mengikuti perkuliahan, dimana 96% dari peserta didik menyatakan setuju dan masih ada 4% menyatakan metode yang ditawarkan masih belum mampu menciptakan percepatan pemahaman terhadap mata kuliah, sehingga metode ini masih perlu diimprove untuk meningkatkan keefektifannya.