Main Article Content
Abstract
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran dirancang sebagai pembelajaran yang memuat dimensi-dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang saling berkaitan. Untuk itu, penyampaikan materi mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dituntut menggunakan model pembelajaran yang efektif agar tercapai capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) yang sudah ditetapkan sebelumnya. Untuk meningkatkan minat dan pemahamah mahasiswa pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, Penulis mengembangkan model pembelajaran student centered learning berbasis aktifitas. Strategi pembelajaran yang digunakan meliputi: Problem Based Learning (PBL) dan Problem Solving; group discussion dan group investigation; dan observasi. Metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Problem Solving digunakan dalam pembelajaran mengenai hak asasi manusia. Metode pembelajaran perpaduan antara group discussion dan group investigation digunakan untuk pembelajaran materi demokrasi. Sedangkan metode observasi digunakan dalam pembelajaran mengenai kepatuhan hukum yang menjadi bagian pembahasan hak dan kewajiban warga Negara. Strategi pembelajaran yang digunakan ini telah menghasilkan semangat belajar yang tinggi pada diri mahasiswa. Mahasiswa sangat antusias untuk menyampaikan hasil diskusi tentang pentingnya pemilih pemula menyampaikan gagasannya. Momentum baik juga tergambar saat mahasiswa memaparkan hasil pengamatan lapangan terkait pelanggaran lalu lintas.