Main Article Content
Abstract
Bencana alam yang terjadi sulit untuk diprediksi dengan tepat dan akurat bahkan dengan teknologi yang sudah canggih. Hal ini mendorong adanya langkah-langkah sistematis yang perlu diambil untuk memperkecil serta menanggulangi dampak bencana yang ditimbulkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan masyarakat perlu bekerjasama. Program-program penanggulangan bencana seperti pelatihan simulasi bencana alam, serta forum pengkajian dan pengenalan sudah mulai dilakukan oleh masyarakat. Hanya saja, masih terdapat tantangan bagi BNPB untuk mengawasi serta melaporkan dengan cepat aktivitas masyarakat disetiap program Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang dijalankan. Dalam makalah ini, sebuah sistem yang dapat menjawab kebutuhan tersebut, sebagai sistem anti bencana untuk memudahkan fasilitator dalam pelaporan diberbagai forum yang diselenggarakan dalam program PRB. Sistem Anti Bencana (Sianna) yang dibangun menghasilkan pengkategorian desa tanggung bencana yang menjadi acuan prioritas desa mana yang mendapatkan pertolongan terlebih dahulu jika terjadi bencana.