Main Article Content

Abstract

Program peningkatan kualitas radikal-total, atau yang biasa disebut dengan Business Process Reengineering (BPR), dewasa ini sudah banyak diadopsi oleh para pelaku bisnis untuk meningkatkan keuntungan secara drastis dan agar sukses bersaing dengan para kompetitor bisnisnya. BPR adalah sebuah program peningkatan kualitas barang / jasa yang dilakukan secara drastis dan dalam cakupan yang luas sekaligus, sehingga salah satu karakteristik BPR ialah bersifat high-risk. Dengan demikian BPR mempunyai filosofi yang berlawanan dengan Continuous Improvement Program (CIP). Di dalam industri, sifat aliran bahan yang terjadi pada suatu sistem produksi akan sangat mempengaruhi ragam jenis informasi dan pula decision support tool yang akan dipilih. Sehingga pada akhirnya sistem produksi yang diamati dapat menjadi efektif dan efisien. Penelitian ini bermaksud mengembangkan sebuah model konseptual terintegrasi yang dapat memetakan / mapping peranan teknologi informasi di dalam BPR agar dapat dicapai integrasi sub-systems yang ada dalam keseluruhan sistem produksi tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bila di dalam pelaksanaan program BPR dilakukan pendekatan dengan teknologi informasi yang inofatif maka fleksibilitas, kerjasama tim, dan cross-functionally coordinated management akan tercapai. Kata kunci: Business Process Re-engineering, teknologi informasi, quality improvement

Article Details