Main Article Content
Abstract
Algoritma semut sangat tepat digunakan untuk pemecahan masalah-masalah berbasis Traveling
Salseman Problem. Karena MP bukan masalah yang berbasis Traveling Salseman Problem, maka penerapan
algoritma semut untuk pemecahan Traveling Salseman Problem membutuhkan beberapa penyesuaian yang
menyangkut konsep kota, rute, jarak antar kota dan intensitas jejak antar kota. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa kinerja algoritma semut dalam pemecahan MP masih belum begitu bagus. Hal ini
kemungkinan besar disebabkan oleh tingginya kompleksitas waktu algoritma semut. Untuk itu penelitian ini
ditujukan untuk menganalisis algoritma semut dalam pemecahan masalah penugasan, sehingga bisa ditemukan
penyebab rendahnya kinerja algoritma semut pada penelitian sebelumnya secara tepat. Analisis menunjukkan
bahwa tingginya kompleksitas algoritma semut dalam pemecahan MP, disebabkan adanya penyesaian yang
menyangkut konsep antar kota, baik yang menyangkut parameter jarak maupun yang menyangkut parameter
intensitas jejak. Diharapkan temuan ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian untuk
menyederhanakan tingkat kompleksitas algoritma semut dalam pemecahan MP.
Kata kunci: algoritma semut, analisis algoritma, kompleksitas, masalah penugasan
Salseman Problem. Karena MP bukan masalah yang berbasis Traveling Salseman Problem, maka penerapan
algoritma semut untuk pemecahan Traveling Salseman Problem membutuhkan beberapa penyesuaian yang
menyangkut konsep kota, rute, jarak antar kota dan intensitas jejak antar kota. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa kinerja algoritma semut dalam pemecahan MP masih belum begitu bagus. Hal ini
kemungkinan besar disebabkan oleh tingginya kompleksitas waktu algoritma semut. Untuk itu penelitian ini
ditujukan untuk menganalisis algoritma semut dalam pemecahan masalah penugasan, sehingga bisa ditemukan
penyebab rendahnya kinerja algoritma semut pada penelitian sebelumnya secara tepat. Analisis menunjukkan
bahwa tingginya kompleksitas algoritma semut dalam pemecahan MP, disebabkan adanya penyesaian yang
menyangkut konsep antar kota, baik yang menyangkut parameter jarak maupun yang menyangkut parameter
intensitas jejak. Diharapkan temuan ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi penelitian untuk
menyederhanakan tingkat kompleksitas algoritma semut dalam pemecahan MP.
Kata kunci: algoritma semut, analisis algoritma, kompleksitas, masalah penugasan