Main Article Content

Abstract

Sistem CDMA 2000 untuk arah reverse sangat berbeda dengan versi sebelumnya yaitu CDMA IS-95. Pada sistem ini user dapat mengirimkan beberapa kanal dengan kecepatan data yang berbeda-beda pada saat yang sama. Hal ini dimungkinkan karena adanya orthogonal spreading dan Code Multiplex. Dimana pada orthogonal spreading ini setiap kanal disebar menggunakan walsh code dengan panjang yang berbeda dan saling orthogonal kemudian dijumlahkan, proses penjumlahan ini bisa disebut juga Code Multiplex. Kemudian pada complex multiplier data dikalikan dengan quadrature spreading, dimana quadrature spreading ini terdiri dari Long code, short code In-Phase dan Quadrature. Karena itu, proses sinkronisasi harus mampu mensinkronkan ketiga kode tersebut secara bersamaan.
Penelitian ini akan membahas bagaimana proses sinkronisasi kode pada kode scrambling dan kode spreading di penerima dengan mensimulasikannya mengunakan software Matlab simulink. Pembahasan penelitian ini difokuskan pada pemodelan sistem sinkronisasi kode pada CDMA 2000. Proses sinkronisasi kode harus melalui 2 proses. Yaitu proses akuisisi untuk menentukan fasa awal kode yang akan mensinkronkan pengirim dan penerima dan proses tracking untuk menjaga kode antara pengirim dan penerima tetap dalam keadaan sinkron.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa kinerja waktu akuisisi dan tracking sangat dipengaruhi oleh adanya interferensi dan derau pada kanal. Semakin besar periode integrasi akan membuat sistem lebih kebal dari noise baik akibat kanal maupun interferensi. Tetapi waktu akuisisi yang semakin lama. Karena itulah diamati efek noise baik kanal maupun interferensi terhadapberbagai periode integrasi. Dari simulasi diambil periode integrasi sebesar 16 x 32Tc dengan alasan waktu ini masih cukup kecil dibandingkan periode frame preamblenya.
Kata kunci: CDMA 2000, PN Long Code, PN Short Code, Walsh Code, code synchronization.

Article Details