Main Article Content
Abstract
Tanpa program komputer hanyalah menjadi sebuah kotak yang tak berguna. Secara umum, pencarian
jalur terpendek dapat dibagi menjadi dua metode yaitu metode konvensional dan heuristik. Pemanfaatan metode
heuristik yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah pencarian jalur terpendek dengan hasil yang lebih
variatif dan dengan waktu perhitungan yang lebih singkat.
Pada metode konvensional logika yang dipakai hanya dengan membandingkan jarak masing-masing
node dan kemudian mencari jarak yang terpendek. Namun, kelemahan metode konvesional pada keakuratan
hasil yang didapatkan serta tingkat kesalahan yang dihasilkan pada perhitungan. Hal tersebut tidak akan
menjadi masalah jika data yang dibutuhkan hanya sedikit, sebaliknya maka akan menyebabkan peningkatan
tingkat kesalahan perhitungan dan penurunan keakuratan.
Pemanfaatan teknologi informasi pada pencarian jalur terpendek menghasilkan suatu hasil atau
keluaran yang akurat dan tepat, untuk pilihan perjalanan seseorang dengan mempertimbangkan beberapa
parameter yang lain. Untuk kasus yang berbeda algoritma akan memberikan hasil yang berbeda, tidak dapat
dipastikan bahwa algoritma semut atau genetik yang terbaik. Secara konsep algoritma, metode konvesional
lebih mudah untuk dipahami tetapi, hasil yang diperoleh dari metode heuristik lebih variatif. Dengan metode
heuristik, waktu perhitungan yang diperlukan lebih cepat 30% dibandingkan dengan menggunakan metode
konvensional.
Kata kunci: Pencarian jalur terpendek, Heuristik, Algoritma Semut, Algoritma Genetika
jalur terpendek dapat dibagi menjadi dua metode yaitu metode konvensional dan heuristik. Pemanfaatan metode
heuristik yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah pencarian jalur terpendek dengan hasil yang lebih
variatif dan dengan waktu perhitungan yang lebih singkat.
Pada metode konvensional logika yang dipakai hanya dengan membandingkan jarak masing-masing
node dan kemudian mencari jarak yang terpendek. Namun, kelemahan metode konvesional pada keakuratan
hasil yang didapatkan serta tingkat kesalahan yang dihasilkan pada perhitungan. Hal tersebut tidak akan
menjadi masalah jika data yang dibutuhkan hanya sedikit, sebaliknya maka akan menyebabkan peningkatan
tingkat kesalahan perhitungan dan penurunan keakuratan.
Pemanfaatan teknologi informasi pada pencarian jalur terpendek menghasilkan suatu hasil atau
keluaran yang akurat dan tepat, untuk pilihan perjalanan seseorang dengan mempertimbangkan beberapa
parameter yang lain. Untuk kasus yang berbeda algoritma akan memberikan hasil yang berbeda, tidak dapat
dipastikan bahwa algoritma semut atau genetik yang terbaik. Secara konsep algoritma, metode konvesional
lebih mudah untuk dipahami tetapi, hasil yang diperoleh dari metode heuristik lebih variatif. Dengan metode
heuristik, waktu perhitungan yang diperlukan lebih cepat 30% dibandingkan dengan menggunakan metode
konvensional.
Kata kunci: Pencarian jalur terpendek, Heuristik, Algoritma Semut, Algoritma Genetika