Main Article Content

Abstract

Stok gabah/beras besarnya bervariasi di masyarakat. Masyarakat yang melakukan stok gabah/beras
adalah rumah tangga produsen padi dan rumah tangga konsumen, di samping itu juga stok gabah/beras
disimpan di non rumah tangga seperti penggilingan padi, pedagang beras, rumah makan dan hotel. Agar dapat
melakukan monitoring ketersediaan beras perlu dibuat suatu model pengelolaan stok dan konsumsi di
masyarakat.
Perhitungan stok maupun konsumsi dilakukan di rumah tangga petani produsen, dan rumah tangga
konsumen. Rumah tangga petani produsen yang dipilih sebagai sampel penelitian stok maka terpilih juga
penelitian konsumsi karena kuesioner stok dan konsumsi menjadi satu. Untuk mendapat gambaran konsumsi dan
stok nusantara, dilakukan pemilihan sampel di tingkat propinsi dan diambil beberapa kabupaten didalamnya.
Selanjutnya akan dipilih 12 kecamatan secara acak. Setiap kecamatan dipilih satu desa secara acak, dan setiap
desa dipilih 2 dusun/RW secara acak pula. Pada dusun yang terpilih dilakukan listing yaitu pendaftaran rumah
tangga, lalu dipilih rumah tangga produsen dan rumah tangga konsumen sampel. Data hasil penelitian
dijadikan dasar perancangan suatu prototipe sistem pendukung keputusan yang berkaitan dengan pengambilan
keputusan masalah penyediaan pangan, seperti keputusan perlunya impor beras.
Kata kunci: Model, stok beras, konsumsi beras, decision support system

Article Details