Main Article Content
Abstract
Hal yang penting dalam penyiapan layanan Interactive Voice Response adalah pembuatan file database
suara yang selalu dibunyikan saat sistim ini diakses. Dua teknik companding yang digunakan pada penelitian ini
adalah Linear PCM dan ADPCM. Kedua teknik ini diaplikasikan pada proses perekaman suara dengan dua
jenis alat perekam yang berbeda, yaitu carbon microphone dan ribbon microphone. Kualitas hasil perekaman
diukur dengan dua cara, yaitu Mean Opinion Score (MOS) untuk mengukur tingkat kejernihan suara dan ukuran
file hasil companding. Dari hasil survey terhadap 20 responden didapatkan bahwa tingkat kejernihan hasil
perekaman tertinggi adalah menggunakan metode companding A-law dan mu-law dengan frekuensi sampling 11
kHz, dengan nilai MOS 4 dan 3.89 (untuk perekaman dengan ribbon microphone) serta 3.33 dan 3.66 (untuk
perekaman dengan carbon microphone). Persentasi kompresi tertinggi adalah dengan metode ADPCM 6 kHz
19,34 %) sedangkan penyusutan terendah dibuat dengan metode A-law dan mu-law 11 kHz (rata-rata 68,16%).
Metode A-law dan mu-law mempunyai hasil yang sama karena masih dalam satu kelas Linear PCM, hanya
dibedakan pada proses kuantisasinya saja. Hasil perekaman suara semakin jernih jika menggunakan frekuensi
sampling tinggi, namun ukuran file hasil companding yang dihasilkan juga semakin besar.
Kata kunci: companding, ADPCM, Linear PCM
suara yang selalu dibunyikan saat sistim ini diakses. Dua teknik companding yang digunakan pada penelitian ini
adalah Linear PCM dan ADPCM. Kedua teknik ini diaplikasikan pada proses perekaman suara dengan dua
jenis alat perekam yang berbeda, yaitu carbon microphone dan ribbon microphone. Kualitas hasil perekaman
diukur dengan dua cara, yaitu Mean Opinion Score (MOS) untuk mengukur tingkat kejernihan suara dan ukuran
file hasil companding. Dari hasil survey terhadap 20 responden didapatkan bahwa tingkat kejernihan hasil
perekaman tertinggi adalah menggunakan metode companding A-law dan mu-law dengan frekuensi sampling 11
kHz, dengan nilai MOS 4 dan 3.89 (untuk perekaman dengan ribbon microphone) serta 3.33 dan 3.66 (untuk
perekaman dengan carbon microphone). Persentasi kompresi tertinggi adalah dengan metode ADPCM 6 kHz
19,34 %) sedangkan penyusutan terendah dibuat dengan metode A-law dan mu-law 11 kHz (rata-rata 68,16%).
Metode A-law dan mu-law mempunyai hasil yang sama karena masih dalam satu kelas Linear PCM, hanya
dibedakan pada proses kuantisasinya saja. Hasil perekaman suara semakin jernih jika menggunakan frekuensi
sampling tinggi, namun ukuran file hasil companding yang dihasilkan juga semakin besar.
Kata kunci: companding, ADPCM, Linear PCM