Main Article Content
Abstract
Sistem biometri memberikan identifikasi secara otomatis dari individu berdasarkan ciri atau karakteristik
unik yang dimiliki setiap individu. Pada saat ini pengenalan iris merupakan teknologi biometri yang relatif baru
dengan beberapa keuntungan yang dimilikinya seperti kestabilan dan keamanan .
Sistem pengenalan iris terdiri dari proses segmentasi dan ekstraksi ciri menggunakan transformasi
wavelet haar dan disimpan sebagai iris template. Proses pengenalan iris dilakukan dengan menggunakan jarak
hamming pada iris template.
Dalam penelitian ini digunakan data citra mata keabuan yang diambil dari basis data CASIA. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari mata yang sama, sistem pengenalan iris mampu mengenali citra mata
dengan tingkat keberhasilan 100% untuk citra query sama dengan citra basis data dan 35.29% untuk citra query
berbeda dengan citra basis data. Adanya bulu mata, kelopak mata, pemantulan cahaya, jarak dan posisi
pengambilan citra mempengaruhi proses pengenalan iris.
Kata kunci: pengenalan iris, segmentasi, transformasi wavelet haar.
unik yang dimiliki setiap individu. Pada saat ini pengenalan iris merupakan teknologi biometri yang relatif baru
dengan beberapa keuntungan yang dimilikinya seperti kestabilan dan keamanan .
Sistem pengenalan iris terdiri dari proses segmentasi dan ekstraksi ciri menggunakan transformasi
wavelet haar dan disimpan sebagai iris template. Proses pengenalan iris dilakukan dengan menggunakan jarak
hamming pada iris template.
Dalam penelitian ini digunakan data citra mata keabuan yang diambil dari basis data CASIA. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dari mata yang sama, sistem pengenalan iris mampu mengenali citra mata
dengan tingkat keberhasilan 100% untuk citra query sama dengan citra basis data dan 35.29% untuk citra query
berbeda dengan citra basis data. Adanya bulu mata, kelopak mata, pemantulan cahaya, jarak dan posisi
pengambilan citra mempengaruhi proses pengenalan iris.
Kata kunci: pengenalan iris, segmentasi, transformasi wavelet haar.