Main Article Content
Abstract
Proses pengubahan tacit knowledge menjadi explicit knowledge senantiasa menjadi
batu sandungan bagi para ahli Knowledge Management. Kesulitan dalam ‘memaksa’ orang
untuk men-transfer pengetahuan juga diikuti oleh kesulitan dalam memilih media yang paling
tempat untuk melakukan transfer pengetahuan. Dalam makalah ini penulis berpendapat
bahwa medium transfer yang paling tepat adalah data visual. Visualisasi dapat dikonstruksi
dalam berbagai bentuk, semisal diagram, grafik dan peta. Data geografik diperkirakan
terkandung dalam 85% dari semua database, sehingga data ini paling tepat di-transfer dalam
bentuk visualisasi data spasial. Makalah ini selanjutnya menerangkan mengenai visualisasi
data spasial dan peranannya dalam meningkatkan pemanfaatan intuisi dan kreativitas dalam
knowledge creation. Beberapa contoh aplikasi.yang diberikan termasuk untuk data mining,
geobrowsing, zoomable data interfaces, dan spatial data repositories.
Kata kunci: knowledge management, knowledge creation, data spasial, visualisasi.
batu sandungan bagi para ahli Knowledge Management. Kesulitan dalam ‘memaksa’ orang
untuk men-transfer pengetahuan juga diikuti oleh kesulitan dalam memilih media yang paling
tempat untuk melakukan transfer pengetahuan. Dalam makalah ini penulis berpendapat
bahwa medium transfer yang paling tepat adalah data visual. Visualisasi dapat dikonstruksi
dalam berbagai bentuk, semisal diagram, grafik dan peta. Data geografik diperkirakan
terkandung dalam 85% dari semua database, sehingga data ini paling tepat di-transfer dalam
bentuk visualisasi data spasial. Makalah ini selanjutnya menerangkan mengenai visualisasi
data spasial dan peranannya dalam meningkatkan pemanfaatan intuisi dan kreativitas dalam
knowledge creation. Beberapa contoh aplikasi.yang diberikan termasuk untuk data mining,
geobrowsing, zoomable data interfaces, dan spatial data repositories.
Kata kunci: knowledge management, knowledge creation, data spasial, visualisasi.