Main Article Content
Abstract
Ketersediaan yang memadai dari fasilitas telekomunikasi yang merupakan faktor eksternal telah sering
membuat PT. Carrefour Indonesia (CI) mengalami hambatan dalam mencapai sasaran usahanya. Untuk
mengatasinya, CI berusaha memperkuat faktor internal sehingga menutup kelemahan yang ditimbulkan faktor
eksternal. Namun muncul kesulitan lain yaitu menentukan secara rinci faktor internal mana saja yang perlu
diperkuat. Maka perlu penelitian dari sisi pengelolaan teknologi informasi agar dapat memetakan semua
aktivitas. Pemetaan dilakukan berdasarkan pada kerangka kerja COBIT. Metode yang digunakan dalam
penelitian pengelolaan teknologi informasi ini adalah (1) Metode Tujuan Pengendalian (Control Objective),
sebagai kerangka penilai sasaran segala aktivitas teknologi informasi, dan (2) Metode Analisa Kausal KPI (Key
Performance Indicators) dan KGI (Key Goal Indicators) sebagai gambaran keterkaitan antara sasaran dengan
pengukurnya pada aktivitas dan proses yang ada. Selanjutnya pengolahan kedua metode tersebut menggunakan
Maturity Model sebagai pemberi definisi dan pemahaman proses pengelolaan teknologi informasi yang sedang
berjalan. Berdasarkan penelitian, CI telah berhasil mencapai posisi 3,674 yang berarti berada di atas standar
rata-rata internasional yaitu 3,000. Tetapi jika dilihat dari target yang telah ditetapkan pihak manajemen yaitu
pada posisi 3,915 maka tercipta gap sebesar 0,241. Gap ini bisa dikurangi melalui beberapa usulan.
Kata Kunci: Pengelolaan, COBIT, Analisa Kausal KPI & KGI, Maturity Model, Gap
membuat PT. Carrefour Indonesia (CI) mengalami hambatan dalam mencapai sasaran usahanya. Untuk
mengatasinya, CI berusaha memperkuat faktor internal sehingga menutup kelemahan yang ditimbulkan faktor
eksternal. Namun muncul kesulitan lain yaitu menentukan secara rinci faktor internal mana saja yang perlu
diperkuat. Maka perlu penelitian dari sisi pengelolaan teknologi informasi agar dapat memetakan semua
aktivitas. Pemetaan dilakukan berdasarkan pada kerangka kerja COBIT. Metode yang digunakan dalam
penelitian pengelolaan teknologi informasi ini adalah (1) Metode Tujuan Pengendalian (Control Objective),
sebagai kerangka penilai sasaran segala aktivitas teknologi informasi, dan (2) Metode Analisa Kausal KPI (Key
Performance Indicators) dan KGI (Key Goal Indicators) sebagai gambaran keterkaitan antara sasaran dengan
pengukurnya pada aktivitas dan proses yang ada. Selanjutnya pengolahan kedua metode tersebut menggunakan
Maturity Model sebagai pemberi definisi dan pemahaman proses pengelolaan teknologi informasi yang sedang
berjalan. Berdasarkan penelitian, CI telah berhasil mencapai posisi 3,674 yang berarti berada di atas standar
rata-rata internasional yaitu 3,000. Tetapi jika dilihat dari target yang telah ditetapkan pihak manajemen yaitu
pada posisi 3,915 maka tercipta gap sebesar 0,241. Gap ini bisa dikurangi melalui beberapa usulan.
Kata Kunci: Pengelolaan, COBIT, Analisa Kausal KPI & KGI, Maturity Model, Gap