Main Article Content

Abstract

     Pengembangan E-Government pada pemerintah daerah (pemda) sudah menjadi keharusan ( Inpres No. 3
tahun 2003.), namun dalam pelaksanaannya banyak sekali kendala di lapangan, antara lain dilihat dari faktor
sumber daya manusia yang tersedia di pemda berdasarkan kuantitas (jumlah) hingga kualitas (ketrampilan dan
kemampuan menggunakan teknologi) belum memadai, faktor pengadaan aplikasi yang belum mampu
mendukung proses bisnis, faktor teknologi yang digunakan belum sesuai dengan kebutuhan, model manajemen
perubahan yang tidak berdasarkan budaya organisasi yang sedang berjalan. Kendala ini berpengaruh pada
tingkat keberhasilan pengembangan E-Government.
     Penelitian ini berfokus pada proses manajemen perubahan pada pengembangan e-goverment, yaitu
manajemen perubahan dari government menuju ke e-governmet. Manajemen perubahan yang digunakan
berdasarkan pada budaya organisasi yang sedang berjalan di pemda dalam hal ini pemerintah provinsi DIY,
yaitu budaya Clan.
    Hasil dari penelitian ini adalah sebuah model manajemen perubahan untuk pengembangan e-government
berdasarkan budaya organisasi yang sedang berjalan di pemerintah provinsi DIY.
Kata Kunci: manajemen perubahan, budaya organisasi, e-government, DIY

Article Details