Main Article Content

Abstract

Perkembangan teknologi informasi menuntut keamanan data yang tangguh. Dalam hal keamanan data kriptografi juga berkembang dengan cepat. Banyak algoritma baru yang dibuat dan dikembangkan dengan harapan dapat memberi keamanan data yang lebih baik.Algoritma Pohlig-Hellman dan Algoritma RSA merupakan bagian dari kriptografi dari kelompok algoritma asimetris yang identik dengan pembangkitan bilangan prima sebagai kuncinya.Algoritma RSA sudah lebih baik dibandingkan algoritma Pohlig-Hellman yang sudah ada sebelumnya. Hal ini karena Algoritma RSA menggunakan dua bilangan prima sebagai kunci sedangkan algoritma Pohlig-Hellman hanya menggunakan satu kunci saja.Untuk mengembangkan Algoritma Pohlig-Hellman maka penulis merancang model Algoritma Pohlig-Hellman dengan menggunakan multiple-key untuk pengembangan algoritma Pohlig-Hellman sebelumnya.Rancangan model diperoleh dengan meneliti kekuatan dan kelemahan yang ada pada algoritma Pohlig-Hellman dengan cara membandingkannya dengan algoritma RSA dan algoritma RSA Multiple-key. Kekuatan dan kelemahan dari algoritma diukur berdasarkan kecepatan proses dan tingkat kesulitan algoritma untuk ditembus oleh pihak lain.Kesamaan konsep dalam menggunakan kunci bilangan prima menjadi dasar penulis untuk pengembangan algoritma ini. Teorema Fermat digunakan dalam pembangkitan bilangan prima yang digunakan sebagai kunci pada algoritma. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan tersebut selanjutnya didapat rancangan pengembangan algoritma Pohlig-Hellman dengan konsep multiple-key. Model ini tentunya lebih baik dibandingkan dengan algoritma Pohlig-Helman sebelumnya karena dengan penambahan kunci berlapis menjadikan algoritma lebih sulit untuk ditembus pada proses enkripsi dan dekripsi.

Article Details