Main Article Content
Abstract
SMAN 110 dan MAN 3 Jakarta merupakan mitra
Fakultas Teknologi Informasi Universitas YARSI dalam
program Ipteks bagi Masyarakat hibah DIKTI sejak tahun 2012.
Hasil pengedaran kuesioner menunjukkan 74 % guru dan 80 %
siswa belum menerapkan sistem pembelajaran elektronik (elearning)
dan untuk beberapa kemampuan penerapan TIK yang
masih kurang, sebesar 73 % guru dan 73 % siswa menginginkan
mengikuti pelatihan. Kepemilikan PC, laptop dan modem, bukan
merupakan kendala untuk bisa memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan melakukan koneksi internet.
Mereka membutuhkan metode yang inovatif untuk membuat
proses pembelajaran lebih informatif dan komunikatif. Metode
ini harus mampu mengakomodasi kebutuhan psikologi guru dan
siswa. Siswa membutuhkan kegiatan yang menyenangkan dan
berbagai latihan untuk meningkatkan pemahaman mereka
terhadap topic yang dipelajari. Berdasarkan fakta tersebut, kami
menyelenggarakan kegiatan peningkatan dan utilisasi sistem elearning
melalui pelatihan: pembuatan materi pembelajaran
menggunakan Power Point dan Animasi Flash bagi guru;
pembuatan ujian online bagi guru; Desain Web, Video Editing,
Animasi Flash, dan Pemrograman Pascal --untuk
mempersiapkan siswa dalam menghadapi Olimpiade Sains
Nasional bidang Komputer-- bagi siswa kedua mitra dan sekolah
lainnya di Jakarta. Program ini telah sukses dilaksanakan
berdasarkan keikutsertaan peserta. Hasil kegiatan ini adalah
sistem e-learning MAN 3 Jakarta (http://www.man3-jktelearning.
sch.id) dan SMAN 110 Jakarta (http://www.sman110.
com), menggunakan perangkat lunak Moodle versi 2.0.
Pengelola, guru dan siswa telah menerapkan sistem e-learning
untuk meningkatkan proses pembelajaran, antara lain:
mengunggah materi pembelajaran; memfasilitasi siswa untuk
mengumpulkan tugas dan melaksanakan ujian secara online,
dan komunikasi. Berdasarkan umpan balik dari guru, 56 %
menggunakan modem eksternal untuk melakukan koneksi ke
internet, 20 % menggunakan modem internal, 19 %
menggunakan Telkom Speedy dan lainnya sebesar 5 %.
Sebanyak 64 % guru telah menerapkan sistem e-learning dalam
proses pembelajarannya.
Fakultas Teknologi Informasi Universitas YARSI dalam
program Ipteks bagi Masyarakat hibah DIKTI sejak tahun 2012.
Hasil pengedaran kuesioner menunjukkan 74 % guru dan 80 %
siswa belum menerapkan sistem pembelajaran elektronik (elearning)
dan untuk beberapa kemampuan penerapan TIK yang
masih kurang, sebesar 73 % guru dan 73 % siswa menginginkan
mengikuti pelatihan. Kepemilikan PC, laptop dan modem, bukan
merupakan kendala untuk bisa memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan melakukan koneksi internet.
Mereka membutuhkan metode yang inovatif untuk membuat
proses pembelajaran lebih informatif dan komunikatif. Metode
ini harus mampu mengakomodasi kebutuhan psikologi guru dan
siswa. Siswa membutuhkan kegiatan yang menyenangkan dan
berbagai latihan untuk meningkatkan pemahaman mereka
terhadap topic yang dipelajari. Berdasarkan fakta tersebut, kami
menyelenggarakan kegiatan peningkatan dan utilisasi sistem elearning
melalui pelatihan: pembuatan materi pembelajaran
menggunakan Power Point dan Animasi Flash bagi guru;
pembuatan ujian online bagi guru; Desain Web, Video Editing,
Animasi Flash, dan Pemrograman Pascal --untuk
mempersiapkan siswa dalam menghadapi Olimpiade Sains
Nasional bidang Komputer-- bagi siswa kedua mitra dan sekolah
lainnya di Jakarta. Program ini telah sukses dilaksanakan
berdasarkan keikutsertaan peserta. Hasil kegiatan ini adalah
sistem e-learning MAN 3 Jakarta (http://www.man3-jktelearning.
sch.id) dan SMAN 110 Jakarta (http://www.sman110.
com), menggunakan perangkat lunak Moodle versi 2.0.
Pengelola, guru dan siswa telah menerapkan sistem e-learning
untuk meningkatkan proses pembelajaran, antara lain:
mengunggah materi pembelajaran; memfasilitasi siswa untuk
mengumpulkan tugas dan melaksanakan ujian secara online,
dan komunikasi. Berdasarkan umpan balik dari guru, 56 %
menggunakan modem eksternal untuk melakukan koneksi ke
internet, 20 % menggunakan modem internal, 19 %
menggunakan Telkom Speedy dan lainnya sebesar 5 %.
Sebanyak 64 % guru telah menerapkan sistem e-learning dalam
proses pembelajarannya.