Main Article Content
Abstract
Trans Metro Bandung (TMB) merupakan tansportasi umum berbasis bus yang berorientasi pada konsep Bus Rapid Transit (BRT), dengan penempatan halte yang optimal maka akan menghasilkan tatanan transportasi yang baik. Penempatan halte TMB ditentukan berdasarkan panjang lintasan, tata guna lahan dan nilai lahan. Beberapa penelitian terdahulu menggunakan Algoritma Genetika untuk mementukan jarak terpendek, penempatan obyek dan penjadwalan. Penelitian ini membangun sistem yang dapat merekomendasikan penempatan halte TMB pada satu lintasan menggunakan Algoritma Genetika. Penggunaan Algoritma Genetika bermula dari pembangkitan populasi awal, evaluasi nilai kecocokan dari kriteria yang dinyatakan dalam fungsi kecocokan. Kemudian dilakukan persilangan dan mutasi yang terus berulang hingga mendapatkan kombinasi penempatan halte yang optimal dari segi jarak setiap halte dan nilai lahan setiap lokasi. Sistem ini dimplementasikan dalam perangkat lunak untuk dapat dimanfaatkan oleh instansi terkait dalam membantu menentukan optimalisasi penempatan halte TMB.