Main Article Content
Abstract
Sistem pembelajaran di Instiper yang merupakan perguruan tinggi dalam bidang pertanian berbeda dengan sistem pembelajaran pada umumnya karena membutuhkan praktek kerja lapangan dan magang pada perkebunan nasional. Untuk itu, pihak manajemen Instiper berencana meningkatkan kualitas pendidikan dengan menerapkan e-learning. Di Instiper sendiri banyak pihak dosen yang menolak dengan rencana penerapan e-learning ini. Untuk meminimalisir kegagalan tersebut diperlukan strategi penerapan e-learning yang baik dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan e-learning. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kesiapan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan e-learning. Penelitian ini menggunakan model penelitian kesiapan e-learning yang disesuaikan untuk perguruan tinggi pertanian. Model penelitian ini menggunakan empat faktor penelitian yaitu kemampuan, persepsi, inovasi dan komitmen organisasi. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan menggunakan internet, kemampuan membuat konten, sikap dosen, sosiologis pengguna, kultur organisasi, adopsi inovasi, pengembangan diri, infrastruktur TI, finansial, dan kebijakan. Data penelitian ini didapatkan dengan menyebarkan kuesioner berskala 1-5 yang terbagi dalam tidak setuju sampai sangat setuju. Berdasarkan data yang didapat diperoleh kesimpulan bahwa hasil keseluruhan dari semua indikator adalah 3,94 dari skala 5 yang berarti Instiper siap menerapkan e-learning dengan melakukan beberapa perbaikan dan peningkatan pada faktor komitmen organisasi terutama untuk infrastruktur TI dan finansial yang mempunyai nilai cukup rendah.