Main Article Content
Abstract
Dalam proses pembelajaran seringkali diasumsikan bahwa pembelajar memiliki prior knowledge yang
sama. Padahal dalam realitasnya tidaklah selalu demikian. Disinilah urgensinya fasilitas sistem
perekomendasian bahan ajar (learning object recommender systems) untuk meningkatkan kualitas interaksi
dalam hal ini kegiatan diskusi dalam mengkonstruksi pengetahuan baru dengan mekanisme pengayaan prior
knowledge pembelajar. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem yang akan memberikan rekomendasi
bahan ajar berdasarkan informasi tentang prior knowledge pembelajar. Prior knowledge dapat diidentifikaasi
menggunakan pre-test, mid-test, dan post-test assessment. Tiga tahapan assessment ini sangat berguna sebagai
input sistem. Penelitian tahap awal ini sejalan dengan sistem e-Learning yang telah diimplementasikan saat ini
di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, yaitu Student Centered E-Learning Environment (SCELE)
yang dikembangkan menggunakan Learning Management System berbasis open source, yaitu Moodle.
sama. Padahal dalam realitasnya tidaklah selalu demikian. Disinilah urgensinya fasilitas sistem
perekomendasian bahan ajar (learning object recommender systems) untuk meningkatkan kualitas interaksi
dalam hal ini kegiatan diskusi dalam mengkonstruksi pengetahuan baru dengan mekanisme pengayaan prior
knowledge pembelajar. Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem yang akan memberikan rekomendasi
bahan ajar berdasarkan informasi tentang prior knowledge pembelajar. Prior knowledge dapat diidentifikaasi
menggunakan pre-test, mid-test, dan post-test assessment. Tiga tahapan assessment ini sangat berguna sebagai
input sistem. Penelitian tahap awal ini sejalan dengan sistem e-Learning yang telah diimplementasikan saat ini
di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, yaitu Student Centered E-Learning Environment (SCELE)
yang dikembangkan menggunakan Learning Management System berbasis open source, yaitu Moodle.